Bukan Indonesia, Geely Lebih Dulu Investasi di Malaysia untuk Pengembangan EV
JAKARTA - Belum lama ini, Geely melakukan investasi di Malaysia dengan nilai sekitar 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp156,49 triliun, sebagai upaya untuk berperan dalam persaingan pasar mobil listrik di Malaysia dan Asia Tenggara.
Dalam perencanaan investasi ini, perusahaan asal China tersebut berkolaborasi dengan produsen otomotif lokal, Proton, untuk memperkuat komitmennya dalam membawa lebih banyak kendaraan listrik (EV) ke pasar tersebut.
Langkah Geely ini diperkuat dengan kehadiran kendaraan listrik dari Smart Automobile, yang merupakan anak perusahaan dari Geely dan Mercedes-Benz Group. Kendaraan tersebut turut meramaikan Malaysia International Motor Expo.
Sebagaimana diketahui, Geely memiliki 49,9 persen saham Proton, memudahkannya untuk mendistribusikan kendaraannya di Malaysia. Selain itu, Proton dan Smart Automobile telah menjalin kesepakatan untuk menjadi distributor resmi EV di pasar Malaysia dan Thailand.
Li Shufu, selaku Chairman Geely, menyatakan antusiasmenya terhadap pasar EV di Asia Tenggara dan berkeinginan untuk melakukan ekspansi pasar ke berbagai wilayah, khususnya Indonesia.
"Kami yakin dengan prospek pasar di negara-negara Asia Tenggara dan kami berkomitmen untuk bersama-sama membangun integrasi ekonomi regional melalui pembangunan berkualitas tinggi," ujar Li Shufu seperti yang dikutip dari Nikkei Asia pada Kamis, 9 November.
Sebelumnya, Geely juga telah menunjukkan minatnya untuk mengembangkan EV di Indonesia dalam waktu yang akan datang, sejalan dengan aspirasi Pemerintah yang ingin mencapai target kepemilikan EV pada tahun 2025 atau 2026.
Baca juga:
Geely, sebagai salah satu produsen otomotif terkemuka dari China yang didirikan pada tahun 1986, menjadi salah satu pelopor dalam perkembangan otomotif di China, baik dalam mesin pembakaran maupun kendaraan listrik (EV). Perusahaan ini juga menjadi induk dari berbagai merek terkenal seperti Volvo Cars, Polestar, dan Zeekr, serta berperan dalam menghadirkan EV secara global.