Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Utara Turun 0,06 Persen
JAKARTA - Jumlah penduduk miskin di Jakarta Utara turun 0,06 persen berkat keterpaduan semua pihak dalam mendorong kebangkitan kembali aktivitas sosial dan ekonomi pascapandemi COVID-19.
"Kemiskinan turun di Jakarta Utara itu berkat kerja tim semua dan bukan hanya pemerintah saja, tapi juga masyarakat yang paling dominan untuk peduli terhadap pengentasan kemiskinan," kata Sekretaris Kota Jakarta Utara Abdul Khalit, Antara, Jumat, 10 Oktober.
Hal itu disampaikan Abdul usai tabur bunga dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan di buritan KRI dr Radjiman Wedyodiningrat di Teluk Jakarta, Jumat.
Menurut data, profil kemiskinan jakarta utara Maret 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jakarta Utara pada November 2023, jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 7.740 jiwa pada periode Maret 2023 dibandingkan Maret 2022 yang jumlahnya mencapai 133.730.
Adapun jumlah penduduk miskin Jakarta Utara Maret 2023 tercatat sekitar 125.980 orang.
"Ini tentu masih menjadi tantangan terbesar untuk pemerintah mengentaskan pada periode bulan mendatang," katanya.
Menurut BPS Kota Jakarta Utara (Jakut), garis kemiskinan di kota pesisir Jakarta sebesar Rp684.557 per kapita per bulan. Tingkat konsumsi standar dalam garis kemiskinan 2023 masih lebih tinggi Rp39.126 daripada Maret 2022.
Adapun pada 2022, standar konsumsi rata-rata dalam garis kemiskinan sebesar Rp645.431.
Sekretaris Kota Jakarta Utara Abdul Khalit bersama Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Komandan Kodim 0502 Jakarta Utara Kolonel Kav Tofan Tri Anggoro, Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Ferikson Tampubolon melakukan tabur bunga di Teluk Jakarta dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.
Peringatan Hari Pahlawan ini bertema "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan".
"Hari Pahlawan tahun ini dikatakan adalah 'memerangi kemiskinan dan kebodohan'. Refleksinya tentu karena ini masalah fundamental, perlu kontribusi, perlu kolaborasi semua," kata Abdul.
Dia mengatakan, tabur bunga adalah momentum yang tepat bagi generasi penerus untuk merefleksikan lagi spirit para pahlawan yang berhasil membangkitkan semangat juang bangsa Indonesia.
"Para pahlawan di Surabaya tidak berjuang sendiri-sendiri, tapi bekerja sama atau kekinian disebut berkolaborasi," katanya.
Sebagai upaya mengentaskan kemiskinan, menurut Abdul, Pemerintah Provinsi DKI sudah memberikan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada 210.344 masyarakat miskin di Jakarta Utara sehingga masyarakat bisa mendapatkan perlindungan dan jaminan sosial.
Baca juga:
Adapun upaya memerangi kebodohan, kata dia, alah satu dari tiga yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara ialah peningkatan literasi digital melalui kolaborasi dengan Jurnalis Jakarta Utara.
"Ada tiga hal yang ingin kami capai, yang pertama kesadaran karakter, kedua peningkatan kompetensi dan ketiga literasi digital," katanya.