Hyundai Indonesia Tegaskan Mesin ICE Tidak akan Punah di Tengah Pesatnya Perkembangan EV
JAKARTA - Kesadaran akan perlunya transisi ke kendaraan ramah lingkungan telah menjadi pendorong kuat dalam permintaan mobil listrik di seluruh dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri otomotif telah menyaksikan lonjakan pesat dalam minat dan adopsi kendaraan listrik, mencerminkan pergeseran signifikan dalam preferensi konsumen serta kebijakan pemerintah yang semakin pro lingkungan.
Hyundai merupakan salah satu produsen otomotif yang telah memantapkan diri untuk menyediakan kendaraan ramah lingkungan di pasar global dengan ketersediaan Electric Vehicle (EV), Hybrid, hingga hidrogen.
Untuk pasar Indonesia, Hyundai Motors Indonesia (HMID) memasarkan produk di dua segmen yang berbeda yakni ICE dan EV. Untuk ICE, diisi beberapa produk unggulan mulai Stargazer, Creta, dan Palisade.
Nah, menyikapi strategi Hyundai yang juga gencar memasarkan ICE terutama di Indonesia, Franciscus Soerjopranoto, selaku Chief Operating Officer HMID, mengatakan meski tren EV meningkat, pihaknya tetap akan memasarkan mobil ICE hingga beberapa tahun mendatang.
“Melihat tren otomotif saat ini, EV saat ini sedang naik dan ICE menurun. Namun, tidak ada literatur yang mengatakan bahwa ICE akan punah,” ucap pria yang akrab disapa Soerjo saat ditemui oleh media di SCBD, Jakarta, Selasa, 7 November.
Soerjo juga mengatakan, Hyundai saat ini percaya diri dalam berkompetisi di dua segmen tersebut, sehingga HMID belum berniat untuk masuk ke segmen hybrid dalam beberapa waktu mendatang.
“Hyundai saat ini masih bermain dalam pasar ICE di Indonesia seperti memasarkan Stargazer. Tapi, yang menarik adalah kita bisa bermain di pasar EV. Kami bisa berjualan dan pasarnya masih terbuka lebar atau belum banyak pabrikan di Indonesia bermain di segmen ini. Jadi, kami belum memilih di pasar hybrid,” tegas Soerjo.
Baca juga:
Ia juga menyebut bahwa tidak semua pembuat kendaraan memilih perencanaan strategi yang sama. Mulai dari beradu di segmen ICE yang lebih efisien hingga menghadirkan kendaraan hidrogen. Semua kembali ke perencanaan strategi masing-masing pabrikan.
“Kalau seperti ini, tergantung produsen mobil yang menentukan strategi ke depannya untuk memilih apa dan menentukan strateginya demi menyesuaikan pasar,” ucap Soerjo.
Selain menghadirkan produk bermesin ICE, distributor mobil Hyundai di Indonesia tersebut juga memilih berinvestasi untuk EV mulai dari membangun infrastruktur pengisi daya baterai hingga membangun pabrik baterai listrik yang akan beroperasi mulai awal 2024 mendatang.