British Museum Bakal Mendigitalkan Seluruh Koleksinya Usai Laporan Pencurian atau Hilangnya 2.000 Artefak
JAKARTA - British Museum bulan lalu mengumumkan rencananya untuk mendigitalkan seluruh koleksinya, mengingat perlunya mengamankan akses publik terhadap katalognya yang luas, setelah pencurian atau hilangnya sekitar 2.000 artefak pada Agustus lalu.
Menjadi salah satu museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, British Museum yang terletak di London, Inggris sedang menghadapi dampak dari pencurian tersebut, menyoroti kegagalan internal dan mundurnya sang direktur.
"Pada dasarnya kami adalah korban pekerjaan orang dalam yang dilakukan oleh seseorang yang kami percayai, yang dalam jangka waktu lama mencuri dari museum dan yang dipercaya oleh museum," kata Ketua museum George Osborne kepada Komite Kebudayaan, Media dan Olahraga Parlemen, dilansir dari Reuters 1 November.
"Banyak hikmah yang bisa dipetik," imbuhnya.
Osborne memperkirakan sekitar 350 artefak sedang dalam proses pengembalian.
Museum, yang menyimpan harta karun seperti Batu Rosetta dan kelereng Parthenon, memecat seorang staf atas pencurian tersebut, yang juga sedang diselidiki oleh Polisi Metropolitan London.
Dijelaskan, barang-barang yang dicuri termasuk cincin emas, anting-anting dan perhiasan lainnya yang berasal dari zaman Yunani dan Romawi kuno, serta benda-benda kecil seperti permata yang sering dimasukkan ke dalam cincin.
“Kami telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan dan sekarang yakin bahwa pencurian seperti ini tidak akan terjadi lagi," kata direktur sementara museum Mark Jones dalam sebuah pernyataan.
"Tetapi kita tidak bisa dan tidak boleh berasumsi bahwa keamanan koleksi, dalam arti yang lebih luas, dapat dicapai hanya dengan mengunci semuanya. Saya yakin bahwa satu-satunya respons paling penting terhadap pencurian ini adalah meningkatkan akses," lanjutnya.
Baca juga:
- Komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Menlu Retno Berharap Pintu Rafah Tetap Dibuka Hari Ini untuk Melanjutkan Upaya Evakuasi WNI
- Sempat Tertunda, Empat WNI Berhasil Dievakuasi dari Gaza ke Kairo Melalui Rafah
- Kritik Dokumen Intelijen Israel Soal Relokasi Warga Gaza ke Sinai, Menlu Mesir: Menggelikan
- IDF Klaim Kepung Gaza saat Korban Tewas Capai 9.061 Jiwa, Hamas: Tentara Anda akan Pulang dalam Kantong Mayat
Sementara itu, proyek digitalisasi yang diusulkan akan memakan waktu 5 tahun, dengan 2,4 juta catatan harus diunggah atau ditingkatkan. Adapun total koleksinya berjumlah setidaknya 8 juta objek, menurut situs museum.
British Museum, yang telah menolak seruan dari banyak negara, termasuk Yunani, untuk memulangkan harta bersejarah selama bertahun-tahun, membuka hotline publik pada bulan lalu untuk meminta bantuan dalam menemukan barang-barang yang dicuri.