Google Bayar Rp286 Triliun untuk Jadi Mesin Pencari Bawaan Apple
JAKARTA - Banyak yang sudah tahu bahwa Google membayar Apple per tahunnya untuk menjadi mesin pencari bawaan Safari pada perangkat Mac, iPad, dan iPhone. Namun, tidak ada yang tahu pasti jumlah dana yang dibayarkan.
Sekarang, besaran dana yang dibayarkan Google telah terbongkar. Dari laporan New York Times, Google membayar 18 miliar dolar atau setara dengan Rp286 triliun di tahun 2021 untuk menjaga kesepakatan keduanya.
Dengan dana yang besar ini, Google tidak hanya menjadi mesin pencarian dari perangkat Apple, tetapi menjadi penghalang besar bagi perusahaan tersebut. Hal ini disampaikan oleh mantan eksekutif Google yang mengerjakan pembelajaran mesin dan AI di Apple.
Melalui persidangan kasus anti monopoli Google, mantan eksekutif itu mengatakan bahwa Apple telah berencana membeli Bing dan membangun mesin pencari sendiri, tetapi takut menimbulkan persaingan dengan Google hingga kesepakatannya keduanya hilang.
Baca juga:
- Malaysia Beri Peringatan kepada TikTok dan Meta atas Pemblokiran Konten Pro-Palestina
- TikTok dan YouTube Ingin Mengajukan Lisensi E-Commerce di Indonesia
- Rishi Sunak Tekankan Hanya Negara yang Mampu Tangani Risiko Kecerdasan Buatan
- Inggris Akan Mendirikan Institut Keamanan Kecerdasan Buatan Pertama di Dunia
CEO Microsoft Satya Nadella pun menyadari pentingnya kesepakatan antara Apple dan Google. Jika kesepakatan dua perusahaan big tech ini berakhir, Apple mungkin mengalami kerugian karena perkembangan dari Google.
Perusahaan tersebut bisa mengandalkan banyak aplikasi yang ia kelola seperti Gmail, Maps, hingga YouTube untuk mempromosikan Chrome. Google juga bisa mengalihkan orang-orang dari penggunaan safari dan hal ini tampaknya telah terjadi.
Mengutip dari The Verge, Google telah membangun fitur serupa Spotlight milik Apple dan memasukkannya ke dalam Chrome. Fitur ini mampu menyajikan fakta dan informasi singkat dari file, file dan aplikasi perangkatnya dan mampu menarik pengguna untuk beralih ke Chrome.