Tegaskan Rusia Tak Terkait dengan Kerusakan Pipa dan Kabel di Laut Baltik, Kremlin: Setiap Ancaman Tidak Dapat Diterima
JAKARTA - Kremlin kembali menegaskan pada Hari Senin, Rusia tidak terkait dengan kerusakan yang terjadi pada jaringan pipa gas dan kabel yang membentang di antara dua anggota NATO, Finlandia dan Estonia, menyebut setiap ancaman terhadap pihaknya tidak dapat diterima.
Penegasan itu disampaikan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, setelah Presiden Latvia, yang juga anggota NATO, Edgars Rinkevics mengatakan dalam wawancara televisi pekan lalu, pakta pertahanan itu harus menutup Laut Baltik bagi kapal-kapal, jika Rusia terbukti bertanggung jawab atas kerusakan pipa Balticconnector dan kabel telekomunikasi pada 8 Oktober.
"Setiap ancaman harus ditanggapi dengan serius, tidak peduli dari siapa ancaman itu datang. Segala ancaman terhadap Federasi Rusia tidak dapat diterima," ujar Peskov, dikutip dari Reuters 24 Oktober.
"Saya ulangi sekali lagi, Rusia tidak ada hubungannya dengan (insiden) ini," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Peskov mengatakan keinginannya bertanya kepada Presiden Rinkevics, apa yang perlu dilakukan setelah penyelidikan terkait dengan ledakan yang terjadi pada jaringan pipa gas Nord Stream yang juga di Laut Baltik, selesai dilakukan.
Sementara itu, penyelidik Finlandia mengatakan kerusakan yang terjadi mungkin merupakan tindakan sabotase, meski mereka belum menyimpulkan apakah itu kecelakaan atau tindakan yang disengaja.
Finlandia mengatakan penyelidikannya saat ini terfokus pada peran kapal kontainer New Polar Bear milik China.
Diketahui, Balticconnector membentang antara Inkoo di Finlandia dan Paldiski di Estonia melintasi Teluk Finlandia, bagian dari Laut Baltik yang membentang ke arah timur hingga perairan Rusia dan berakhir di pelabuhan St. Petersburg.
Pipa dan kabel telekomunikasi berjalan secara paralel pada jarak yang “signifikan” satu sama lain, menurut operator kabel, Elisa.
Keduanya mengalami kerusakan "dalam kurun waktu yang sama" pada Minggu pagi, kata penyelidik Finlandia, dengan putusnya pipa diyakini berada di perairan Finlandia sedangkan putusnya kabel terjadi di perairan Estonia.
Baca juga:
- Gaza Kehabisan Pasokan Medis: Dokter Operasi Tanpa Morfin, Anak Korban Luka Bakar 60 Persen Tidak Dapat Penghilang Rasa Sakit
- DK PBB Dikritik Gagal Tangani Bencana Kemanusiaan di Gaza, Korban Tewas Palestina Tembus 5.087 Jiwa
- Kapal Penjaga Pantai Tabrak Kapal Kayu Pengangkut Pasokan, Filipina Sebut China Sebagai Agresor
- Jet Tempur Israel Serang Dua Posisi Hizbullah di Lebanon yang Diduga untuk Peluncuran Roket
Balticconnector sendiri dioperasikan bersama oleh operator sistem listrik dan gas Estonia Elering bersama operator sistem transmisi gas Finlandia Gasgrid, yang masing-masing memiliki setengah dari pipa tersebut.
Operator mengatakan dalam sebuah pernyataan, perencanaan dan pelaksanaan perbaikan pipa akan memakan waktu setidaknya lima bulan, sementara transfer gas kemungkinan tidak akan dilanjutkan sebelum Bulan April.