Badan PBB Sebut Penduduk Gaza Terpaksa Menjatah Makanan untuk Bertahan Hidup

JAKARTA - Badan PBB kembali mendesak pasokan bahan bakar, makan dan air yang sama-sama penting bagi penduduk Gaza, meski dua konvoi bantuan telah tiba di kawasan tersebut pada akhir pekan, di tengah pengepungan total dan serangan Israel terhadap wilayah tersebut usai serangan kelompok militan Palestina Hamas dua pekan lalu.

"Tanpa bahan bakar, tidak mungkin berkeliling Gaza atau untuk menyalakan pabrik desalinasi air untuk mendapatkan air minum bersih atau untuk menyalakan rumah sakit dan mesin penyelamat," kata Direktur Komunikasi Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) Tamara Alrifai kepada CNN Hari Senin, seperti dikutip 23 Oktober.

Lebih jauh Alrifai mengatakan, bantuan kemanusiaan yang masuk Gaza baru sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan lebih dari 400.000 pengungsi di sekolah-sekolah yang dikelola UNRWA.

"Situasinya sangat-sangat mengerikan," ujarnya.

"Orang-orang di Gaza terpaksa menjatah makanan, bahkan menghitung kebutuhan kalori minimum per orang per hari per kelangsungan hidup," ungkapnya.

"Kami benar-benar mengandalkan akses truk yang terus menerus dan tanpa hambatan dari Rafah ke Gaza," tandasnya.

Israel sebelumnya mengatakan, pihaknya tidak akan mengizinkan bahan bakar memasuki Gaza. Pda 14 Oktober lalu militer Israel (IDF) mengatakan kepada CNN, "ketika bantuan masuk ke Gaza, pipa air diubah menjadi roket, semen yang dimaksudkan untuk bangunan diubah menjadi terowongan, makanan untuk anak yatim dan orang yang membutuhkan diberikan kepada militan Hamas, bahan bakar untuk rumah sakit dibawa ke bunker Hamas."

Sebelumnya, UNRWA sudah memperingatkan jika bahan bakar milik mereka akan habis dalam waktu tiga hari, sementara dampaknya akan sangat memukul Gaza lantaran mempengaruhi anak-anak hingga rumah sakit.

"Tanpa bahan bakar, tidak akan ada air, tidak akan ada rumah sakit dan toko roti yang berfungsi. Tanpa bahan bakar, bantuan tidak akan menjangkau mereka yang sangat membutuhkan. Tanpa bahan bakar, tidak akan ada bantuan kemanusiaan," ujar Komisari Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini, dikutip dari situs badan tersebut.

Diketahui, dua konvoi bantuan kemanusiaan telah tiba di Gaza melalui Rafah, Mesir pada akhir pekan. Konvoi pertama terdiri dari 20 truk bantuan kemanusiaan, tiba pada Hari Sabtu. Sehari kemudian, sebanyak 14 truk juga tiba di Gaza melalui Rafah larut malam waktu setempat.