Takut Kripto Digunakan untuk Danai Perang, Tether Blokir Aset Digital Senilai Rp 12,5 Miliar
JAKARTA - Tether, perusahaan stablecoin terkemuka di dunia, baru-baru ini memblokir aset kripto senilai lebih dari $873.000 atau sekitar Rp 12,5 miliar. Langkah ini merupakan bagian dari upaya melawan pendanaan perang dan terorisme di berbagai wilayah, termasuk Ukraina dan Israel.
Tindakan ini menyoroti peran penting industri mata uang kripto dalam memerangi pergerakan dana ilegal. Ini juga mencerminkan upaya lebih luas oleh pemain besar dalam industri ini untuk berkolaborasi dengan lembaga penegak hukum, menunjukkan pergeseran signifikan menuju keterlibatan proaktif dalam isu-isu keamanan global.
"Mata uang kripto adalah alat yang kuat, tetapi bukan alat untuk kejahatan," kata Paolo Ardoino selaku CEO Tether.
Paolo Ardoino menekankan bahwa mata uang kripto adalah aset yang paling mudah dilacak karena setiap transaksi terekam secara permanen di blockchain. Jejak digital ini memungkinkan pelacakan dan pencegahan aktivitas ilegal, sehingga tidak ada tempat bagi kegiatan yang melanggar hukum untuk bersembunyi.
"Berlawanan dengan kepercayaan umum, transaksi mata uang kripto tidak anonim; mereka adalah aset yang paling mudah dilacak. Setiap transaksi dicatat di blockchain, sehingga memungkinkan siapa saja untuk melacak pergerakan dana. Akibatnya, penjahat yang cukup bodoh untuk menggunakan mata uang kripto untuk kegiatan ilegal pasti akan teridentifikasi," tambah Ardoino.
Baca juga:
Tindakan kolaboratif seperti ini menunjukkan potensi teknologi blockchain dalam memantau transaksi dan memberantas aktivitas ilegal, yang merupakan salah satu isu penting dalam dunia mata uang kripto.
Tether telah memperkuat posisinya sebagai entitas yang bertanggung jawab dalam ekosistem mata uang kripto dengan menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga di 19 yurisdiksi, termasuk beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, dan China. Kolaborasi semacam ini meningkatkan keamanan transaksi aset digital dan berkontribusi pada penciptaan lingkungan keuangan global yang lebih aman.
"Tether tetap berkomitmen untuk mempromosikan penggunaan teknologi blockchain yang bertanggung jawab dan berdiri sebagai pertahanan yang kuat terhadap kejahatan dunia maya," kata Ardoino. "Kami sangat menantikan kolaborasi yang berkelanjutan dengan lembaga penegak hukum global sebagai bagian dari komitmen kami terhadap keamanan global dan integritas keuangan."
Perkembangan teknologi blockchain dan mata uang kripto yang kian pesat, langkah-langkah seperti ini menjadi penting guna memastikan bahwa teknologi ini tidak disalahgunakan untuk tujuan ilegal. Ini juga menunjukkan komitmen industri kripto terhadap transparansi yang diusung oleh blockchain itu sendiri.