Bruno Mars Batalkan Konser Tel Aviv di Tengah Konflik Israel-Palestina
JAKARTA - Bruno Mars terpaksa membatalkan konsernya di Tell Aviv pada 7 Oktober kemarin menyusul serangan di militan Palestina ke Israel Selatan pada pagi harinya.
Beberapa hari sebelumnya, 4 Oktober, Mars menggelar konser pertamanya di Park HaYarkon Tel Aviv, dan dijadwalkan kembali Sabtu untuk konser kedua.
“Konser Bruno Mars yang dijadwalkan berlangsung malam ini dibatalkan,” tulis Live Nation Israel pada hari Sabtu di Instagram.
“Semua pembelian tiket pertunjukan akan menerima pengembalian dana otomatis ke kartu kredit tempat pembelian dilakukan. Kami mendukung penduduk Israel, pejuang IDF, dan pasukan keamanan di saat-saat sulit ini.”
Sementara itu, puluhan pengunjung festival musik Israel dilaporkan tewas akibat serangan kemarin.
Menurut CNN, penggemar musik yang menghadiri festival tersebut melaporkan bahwa roket mulai menghantam lokasi tersebut sekitar pukul 06.30 sebelum tembakan langsung mengenai mereka yang hadir segera setelahnya.
Pada saat artikel ini ditulis, laporan media mengatakan bahwa lebih dari 400 warga Israel terbunuh dalam konflik yang lebih luas, dengan lebih dari 2.000 orang terluka dan lebih dari 100 orang diculik.
Menurut The Guardian, sekitar 350 warga Palestina juga tewas sejak pertempuran dimulai. Laporan terpisah dari media di wilayah tersebut mengatakan sebanyak 250 orang dilaporkan tewas di festival musik tersebut, meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai angka tersebut.
Saksi mata di festival tersebut mengatakan orang-orang bersenjata menyebabkan banyak pengunjung festival tewas sementara puluhan orang disandera. Video yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah penonton disandera.
Baca juga:
Seorang saksi mata mengatakan kepada CNN bahwa mereka mulai mendengar sirene dan roket saat menghadiri acara sepanjang malam di festival tersebut, sebuah pesta rave yang berbatasan dengan gurun dekat Kibbutz Re’im.
“Kami bahkan tidak punya tempat untuk bersembunyi karena kami berada di ruang terbuka. Semua orang menjadi panik dan mulai mengambil barang-barang mereka,” jelas mereka.
Saksi mata juga melaporkan melihat banyak korban jiwa di lokasi kejadian.