JAKARTA - Perancis akan menjamu Israel pada laga kelima Grup 2 Liga A UEFA Nations League 2024/2025 di Stade de France, 15 November 2024.
Kepolisian Paris akan mempersiapkan keamanan, khususnya untuk suporter Israel, setelah insiden yang terjadi di Amsterdam, Belanda.
Lepala Kepolisian Paris, Laurent Nunez, mengatakan pada Minggu, 10 November 2024 waktu setempat, bahwa 4.000 petugas dan 1.600 staf stadion akan dikerahkan untuk pertandingan tersebut.
Hal itu guna memastikan keamanan di dalam dan sekitar stadion serta transportasi umum.
"Ada konteks, ketegangan yang membuat pertandingan itu menjadi acara berisiko tinggi bagi kami," kata Nunez kepada BFM TV.
Nunez lebih lanjut menyebut bahwa 2.500 petugas polisi akan dikerahkan di sekitar stadion Stade de France, utara Ibu Kota Perancis, selain 1.500 lainnya di Paris dan di transportasi umum.
"Akan ada perimeter keamanan antiteroris di sekitar stadion. Pemeriksaan keamanan akan diperkuat, termasuk penggeledahan sistematis dan penggeledahan tas," ujar Nunez lagi.
BACA JUGA:
Selain itu, menurut Nunez, penyelenggara pertandingan Perancis telah menghubungi otoritas dan pasukan keamanan Israel untuk mempersiapkan keamanan tambahan di laga tersebut.
Sebagaimana diketahui, pekan lalu ada bentrok suporter klub Israel, Maccabi Tel Aviv, dengan demonstran pro-Palestina di Amsterdam saat mereka bertandang ke markas Ajax pada partai Liga Europa.
Beberapa hari sebelum laga melawan Ajax, suporter Maccabi Tel Aviv berbuat rusuh dengan merusak rumah-rumah para simpatisan Palestina di Amsterdam.
Mereka juga menurunkan bendera-bendera Palestina yang ada di pemukiman tersebut.
Aksi itu menjadi pemicu para demostran pro-Palestina untuk melakukan serangan balik selepas laga Ajax vs Maccabi Tel Aviv.
Hanya saja, Pemerintah Belanda menilai suporter klub Israel itu justru sebagai korban demi melindungi sang biang keladi kerusuhan dari jeratan hukum.
Bahkan, Pemerintah Israel mengirim pesawat untuk misi penyelamatan suporter Maccabi Tel Aviv ke Amsterdam yang diperintahkan langsung Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Pada laga tandang ke Perancis nanti, Benjamin juga melakukan intervensi serupa. Dia mengeluarkan peringatan akan potensi bahaya warganya.
Sebuah pernyataan dikeluarkan oleh Benjamin Netanyahu mengatakan Israel memiliki informasi intelijen bahwa kelompok pro-Palestina di luar negeri bermaksud untuk menyakiti warga Israel di kota-kota yang ada di Belanda, Inggris, Perancis, Belgia, dan lainnya.
Terlepas dari pengamanan suporter Israel, Perancis selaku tuan rumah juga perlu menjalankan agenda tersebut sesuai rencana lantaran Presiden Perancis, Emmanuel Macron, kemungkinan besar akan hadir.
"Saya pikir karena alasan simbolis kita tidak boleh menyerah, kita tidak boleh menyerah," kata Menteri Dalam Negeri Perancis, Bruno Retailleau.
Kehadiran Macron yang diharapkan tidak hanya menunjukkan dukungan bagi Les Bleus, tetapi juga bertujuan untuk mengirimkan pesan persaudaraan dan solidaritas.