JAKARTA - Penyanyi pop sekaligus produser musik Charlie Puth kembali menyapa publik dan penggemar karya-karyanya di Indonesia dalam rangkaian tur Asia bertajuk The Charlie Live Experience di Ancol Beach City International Stadium, Minggu, 8 Oktober.
"Apa kabar, Jakarta? Senang rasanya bisa kembali ke sini. Sudah lama ya, sekitar lima tahun lalu sejak saya menyapa kalian," ujar Charlie Puth dilansir dari Antara.
Charlie Puth pertama menggelar konser di Indonesia dalam rangkaian Voicenotes Tour di ICE BSD City Tangerang Selatan pada 2018 silam.
Naik ke atas panggung pada pukul 19.40 WIB, penyanyi peraih 4 kali nominasi Grammy itu membuka penampilan apik dan enerjik lewat lagu Charlie Be Quiet! yang disusul dua lagu lainnya yaitu No More Drama dan Attention.
Tampil dengan balutan kaus tanpa lengan berwarna putih dan celana bahan bernuansa jingga persik, penyanyi bernama lengkap Charles Otto Puth Jr. itu tak dapat menyembunyikan rasa gembira kala beroleh sambutan begitu hangat dari ribuan penonton yang memadati Ancol Beach City International Stadium.
"Saya sangat suka bisa bergembira bersama kalian semua. Kalian oke semua? Tidak ada yang merasa kehausan, kan? Terima kasih kepada kalian yang menyempatkan datang ke sini pada Minggu malam ini, meski saya tahu terjadi kemacetan di luar sana," kelakar Charlie yang disambut tepukan tangan riuh dari penonton.
Malam itu, solois kelahiran New Jersey 2 Desember 1991 tersebut melantunkan deret lagu andalan seperti Left and Right, Boy, Loser, Dangerously, dan Done For Me yang mengundang karaoke massal para penonton.
Meski begitu, tetap saja lagu We Don't Talk Anymore yang mendulang paling banyak suara hingga pertengahan konser.
"Kalian suka lagu-lagu romantis, ya? Sungguh? Baiklah, mari kita nyanyikan bersama lagu ini," kata Charlie sebelum memulai intro We Don't Talk Anymore.
Pada konser malam itu, Charlie tidak hanya menghadirkan deret lagu hits dan menunjukkan karakter prima terutama kontrol suara yang begitu terjaga kala menggapai nada-nada tinggi. Namun juga kepiawaian memainkan piano, synthesizer, dan keytar.
Beberapa kali dia maju ke bibir panggung untuk memamerkan aksi menawan ketika jemarinya menari di atas bilah-bilah keytar bermerek Roland berwarna hitam.
Charlie juga berbagi spotlight dengan empat orang rekan musisi pengiring di atas panggung, kala setiap pemain mendapatkan porsi solo di beberapa lagu semisal pada lagu Stay dan Light Switch.
"Saya ingin kalian semua tidak lagi memiliki suara pada esok pagi karena kita akan bernyanyi sepanjang malam ini. Ayo semua bernyanyi yang keras," pinta Charlie yang disambut teriakan lantang dari para penonton.
Maka, lagu I Don't Think I Like Her, Cheating on You, dan That's Hilarious pun mengalun sempurna.
Musisi jebolan Berklee College of Music jurusan Music Production & Engineering itu lantas menutup aksi 'berpura-pura' pamit lewat lagu How Long, sebelum akhirnya kembali naik ke atas panggung dan meminta persetujuan penonton perihal lagu terakhir yang hendak dimainkan.
"Kalian minta berapa lagu lagi? Dua? Tiga? Wah, lima? Baiklah, kita coba menyanyikan satu lagu dulu ya, lagunya seperti ini," jelas Charlie sembari memainkan piano berbingkai kayu memulai lagu One Call Away yang mendapatkan sambutan paling meriah di antara lagu-lagu lainnya.
Tanpa menunggu aba-aba dari Charlie, nyaris semua penonton yang memadati Ancol Beach City International Stadium malam itu melantunkan bait demi bait lagu One Call Away yang dirilis pada 2016 dari album Nine Track Mind dan memiliki peran besar melejitkan nama sang penyanyi.
Charlie Puth dan band akhirnya benar-benar undur diri dari atas panggung setelah tampil dengan penuh percaya diri selama lebih dari 80 menit.
Penyanyi asal Amerika Serikat itu pun menyudahi aksi bersama band pengiring lewat dua lagu pamungkas yaitu See You Again dan Reprise yang menutup konser malam itu dengan tata cahaya dan tata suara paripurna berbalut letupan-letupan confetti penuh warna.
"Terima kasih, Jakarta! Sampai bertemu lagi lain waktu," teriak Charlie seraya berlari ke arah kiri panggung dan menghilang di balik tirai.