Polda Metro Tutup Rapat Identitas Pelapor Kasus Mentan Diduga Diperas Petinggi KPK, Ini Alasannya

JAKARTA - Polda Metro Jaya merahasiakan identitas pihak yang membuat aduan masyarakat (dumas) soal dugaan pemerasaan yang dilakukan petinggi KPK dalam penanganan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021. Alasannya membuka identitas pelapor dianggap dapat mengganggu proses peyelidikan.

"Sedangkan untuk pendumas atau yang melayangkan aduan masyarakat yang diterima tanggal 12 Agustus 2023 kami menjaga kerahasian identitas pelapor," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Kamis, 5 Oktober.

Ditutup rapatnya identitas pelapor bertujuan memberi perlindungan terhadap pelapor dan menjaga efektifitas proses penyelidikan. Saat ini, proses pengumpulan bukti dan petunjuk sedang dilakukan guna memastikan ada tidakanya perbuatan melawan hukum seperti yang dilaporkan.

"Karena ini untuk kepetingan perlindungan maupun efektifitas terhadap kegiatan penyelidikan yang saat ini kami lakukan," sebutnya.

Meski merahasikan identitas pelapor, Ade menyampaikan perkembangan proses penyelidikan yang tak kalah pentingnya.

Sejauh ini, sudah ada enam orang yang sudah dimintai keterangan termasuk, Syahrul Yasin Limpo dan pelapor. Sementara lainnya merupakan sopir dan ajudan dari Mentan.

Khusus untuk Syahrul Yasin Limpo, pemeriksaan yang berlangsung siang tadi bukanlah kali pertama. Politikus NasDem itu disebut sudah tiga kali menjalani proses permintaan keterangan.

Tapi, tak dijabarkan soal waktu pemeriksaan pertama dan kedua terhadap politikus NasDem tersebut. Alasannya, hal itu merupakan ranah penyelidikan.

"Beliau telah dimintai keterangan atau klarifikasi sebanyak 3 kali dan hari ini adalah yang ketiga kalinya beliau dimintai keterngan atau klarifikasi atas dugaan tindak pidana yang terjadi dan itu dilaporkan," kata Ade.