Rahmat Erwin Abdullah, Tumpuan Indonesia Cetak Sejarah di Olimpiade Lewat Cabor Angkat Besi
JAKARTA – Atlet angkat besi Indonesia Rahmat Erwin Abdullah memiliki kans besar mendapat medali emas di Olimpiade Paris 2024 setelah prestasi yang berhasil dia ukir di Asian Games 2023 Hangzhou, China.
Rahmat, 22 tahun, yang turun pada kelas 73 kilogram turut menyumbang satu medali emas untuk Indonesia di Asian Games tahun ini. Kemenangan atlet asal Makassar tersebut membuat Indonesia bisa berharap banyak pada Olimpiade tahun depan nanti.
Prestasi yang didapat di China ini sekaligus melengkapi pencapaian tiga medali emas SEA Games dan satu medali perunggu dari Olimpiade Tokyo 2020. Artinya, kini hanya tinggal medali emas Olimpiade yang belum dia kantongi.
Di usia yang masih sangat belia otomatis membuat kesempatan Rahmat untuk mewujudkan mimpi pada ajang paling akbar di dunia tersebut terbuka. Olimpiade tahun depan adalah peluang terbaik dia untuk menorehkan prestasi yang diimpikan semua atlet itu.
Harapan besar Indonesia berada di pundak Rahmat setelah apa yang dia ukir di Hangzhou. Selain medali emas yang dibawa pulang, dia juga memecahkan rekor dunia 201 kg dalam angkatan clean and jerk untuk melengkapi total angkatan 359 kg.
Angkatan clean and jerk itu membuat Rahmat mempertajam rekor dunia atas namanya sendiri seberat 200 kg yang diukir pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Bogota tahun 2022.
Tidak hanya rekor dunia, Rahmat juga memecahkan rekor Asia untuk total angkatan seberat 359kg. Sebelum di clean and jerk, Rahmat terlebih dahulu menorehkan angkatan snatch 158 kg.
Baca juga:
- Catatan Rekor Dunia dan Asia yang Berhasil Dipecahkan saat Gelaran Asian Games 2023 Sejauh Ini
- Medali Perunggu Asian Games Sudah Cukup Mengantarkan Diananda Choirunisa ke Olimpiade 2024 Paris: Ini untuk Indonesia
- Gagal Persembahkan Medali Emas di Asian Games 2023, Fajar/Rian Minta Maaf dan Dukungan
- Fabio Quartararo dan Pebalap Moto2 Pilih Liburan ke Bali sebelum Membalap di Sirkuit Mandalika
Memegang rekor dunia membuat Rahmat pun diharapkan bisa bersinar di Paris tahun depan. Terlebih pencapaian yang dia dapat saat ini seiring dengan mulai memudarnya masa emas atlet angkat besi andalan Indonesia sebelumnya, Eko Yuli Irawan.
Eko adalah peraih dua medali perak dan perunggu Olimpiade. Namun, saat dia Asian Games Hangzhou dia justru gagal menuntaskan angkatan clean and jerk berbobot 175 kilogram di percobaan ketiga kelas 67 kg.
Kegagalan itu menandakan berakhirnya tradisi medali Eko di Asian Games yang dimulai sejak edisi Guangzhou, China 2010. Beruntung kegagalan itu tidak memutus tradisi medali angkat besi Indonesia di Asian Games dalam 41 tahun terakhir berkat kehadiran Rahmat.
Sekarang harapan Indonesia untuk berprestasi di ajang yang lebih besar pun tetap terjaga sekalipun karier gemilang Eko perlahan-lahan mulai menyusut. Rahmat mulai bersinar di saat-saat yang tepat ketika Indonesia mencari regenerasi Eko di angkat besi.