Tidak Ada Bantuan untuk Ukraina di UU Pendanaan Sementara AS, Menlu Kuleba: Kami Bekerja Sama Memastikan Tidak Terulang

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuluba mengatakan, dukungan Amerika Serikat terhadap negaranya tidak berkurang, tidak mengkhawatirkan undang-undang pendanaan sementara yang disahkan Kongres AS akhir pekan lalu, kendati tidak menyebutkan bantuan untuk Ukraina.

"Kami tidak merasa dukungan AS telah berkurang, karena Amerika memahami apa yang dipertaruhkan di Ukraina jauh lebih besar daripada hanya Ukraina," ujarnya pada Hari Senin, melansir Reuters 2 Oktober.

"Ini soal stabilitas dan prediktabilitas dunia dan oleh karena itu, saya yakin kita akan mampu menemukan solusi yang diperlukan," tandasnya.

Lebih jauh Menlu Kuleba mengatakan, pertanyaannya adalah apakah apa yang terjadi di Kongres AS pada akhir pekan lalu adalah sebuah "insiden atau sebuah sistem".

"Saya pikir itu adalah sebuah insiden," katanya.

"Kami melakukan diskusi yang sangat mendalam dengan kedua anggota Kongres – Partai Republik dan Demokrat. Dan dengan latar belakang potensi penutupan, keputusan diambil sebagaimana adanya," ungkapnya.

"Tetapi, kami sekarang bekerja sama dengan kedua belah pihak di Kongres untuk memastikan bahwa hal ini tidak terulang lagi dalam keadaan apa pun," katanya.

Diketahui, bantuan dari Amerika Serikat dan sekutu Barat lainnya, sangat penting bagi Ukraina untuk melawan invasi yang dilancarkan oleh Rusia pada Februari 2022 lalu.

Diberitakan sebelumnya, Diketahui, bantuan dari Amerika Serikat dan sekutu Barat lainnya, sangat penting bagi Ukraina untuk melawan invasi yang dilancarkan oleh Rusia pada Februari 2022 lalu.

RUU tersebut, yang disahkan dengan dukungan luas dari Partai Demokrat dan Republik, memicu politisi garis keras Partai Republik Matt Gaetz, berjanji untuk menggulingkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat sekaligus rekan separtainya, Kevin McCarthy.

Berlaku hingga 17 November mendatang, RUU tersebut tidak memasukkan bantuan untuk Kyiv. Sementara, Negeri Paman Sam merupakan pendukung utama Ukraina untuk menghadapi invasi Rusia, dengan Presiden Biden terus menggalang dukungan untuk mempertahankan bantuan itu.

Presiden Biden mengatakan, Partai Republik berjanji memberikan bantuan itu melalui pemungutan suara terpisah.

"Dalam kondisi apa pun, kita tidak bisa membiarkan dukungan Amerika terhadap Ukraina terganggu. Saya sepenuhnya mengharapkan McCarthy untuk menjaga komitmennya, untuk mengamankan jalur tersebut dan dukungan yang diperlukan untuk membantu Ukraina, ketika mereka mempertahankan diri dari agresi dan kebrutalan," terang Presiden Biden kepada wartawan di Gedung Putih.

Ketika ditanya apakah dia bisa memercayai McCarthy untuk menghormati kesepakatan itu, Presiden Biden mengatakan: "Kami baru saja membuat kesepakatan mengenai Ukraina, jadi kami akan mencari tahu."

Sementara itu, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, Presiden Biden mengacu pada janji Partai Republik untuk meloloskan undang-undang terpisah mengenai masalah ini.

Bulan lalu, Presiden Biden meyakinkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berkunjung ke Washington, dukungan AS terhadap perang Ukraina untuk mengusir pasukan pendudukan Rusia, meskipun ada tentangan dari beberapa anggota parlemen Partai Republik.

Presiden Biden pun mendesak Partai Republik untuk bergerak cepat guna menghindari krisis lain di Bulan November.