Rencana Pembangunan LRT Bali: dari Rute hingga Kerja Sama dengan Pemrpov DKI Jakarta
YOGYAKARTA – Pemerintah Provinsi Bali ingin membangun kereta light rail transit (LRT) untuk mencukupi kebutuhan transportasi umum mereka. Selain itu pembangunan LRT Bali akan mempersingkat waktu tempuh dari maupun ke Bandara Ngurah Rai.
Rencana Pembangunan LRT Bali
Terkait rencana tersebut, ada beberapa hal yang menarik untuk disimak, berikut ini VOI rangkumkan untuk Anda.
1. Rencana Rute LRT Bali
Rencana pembangunan LRT Bali terus bergulir. Saat ini proyek tersebut masih ada di tahap pra kajian kelayakan (pre feasibility study). Dalam kajian tersebut berisi pembangunan LRT rute Bandara Ngurah Rai-Seminyak dengan panjang 9,46 km.
Berdasarkan hasil kajian, proyek LRT Bali akan dibagi jadi dua fase yakni Fase 1-A rute Bandara - Stasiun Central Park sepanjang 5,3 KM dan Fase 1-B rute Stasiun Central Park-Seminyak sepanjang 4,16 km. Fase kedua juga ikut dikaji yakni dengan rute Seminyak-Mengwitani.
2. Tak Boleh Gusur Pura
Dalam pembangunan LRT, ada banyak aturan yang tak boleh dilanggar salah satunya adalah larangan untuk membangun bangunan yang tinggi-tinggi. Selain itu juga dilarang untuk menggeser pura. Atas kondisi tersebut salah satu jalan keluar yang ditawarkan dalam pembangunan LRT adalah membangunnya di bawah tanah.
"Di Bali ada masalah besar, bangunan nggak boleh tinggi daripada pohon kelapa, nggak boleh ke atas. Kalau mau pelebaran jalan di sana banyak pura. Jadi bagaimana caranya? Harus ke bawah satu-satunya cara," kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum, dikutip 25 September 2023.
3. Butuh Biaya Mahal
LRT yang dibangun di bawah tanah membutuhkan biaya hingga 3 kali lipat dibanding pembangunan LRT sejajar jalan maupun LRT layang. Ervan mengatakan bahwa pembangunan jalur LRT 4,9 kilometer bawah tanah biaya yang dibutuhkan sebesar Rp5 triliunan.
"Nah kalau ke bawah itu bisa 3 kali harga kalau di atas. Misalnya dari Bandara Ngurah Rai ke Kuta itu Rp 5 triliun, padahal nggak sampai 4,9 kilometer pak. Karena lewat bawah mahal sekali," kata Ervan.
Tahap awal jalur LRT Bali sendiri rencananya akan dibangun sepanjang 5,3 kilometer dengan menghubungkan Bandara Ngurah Rai ke Kuta Central Park kemudian lalu ke Seminyak. Sedangkan kebutuhkan investasi sebesar 592,28 juta dolar AS atau kurang lebih Rp9,10 triliun (kurs Rp 15.370).
4. Kerja Sama dengan Pemprov DKI Jakarta
Baca juga:
- Eksklusif, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Ingatkan di Akhir Abad 21 Kenaikan Suhu Bumi akan Meningkat 3,5 Derajat
- Bakal Dibubarkan, Raksasa Migas Inggris BP Puji Kinerja SKK Migas
- Misi Balas Dendam Sukses Dituntaskan, Marco Bezzecchi Begitu Emosional
- Motor Sport Touring Kelas Atas Suzuki Ini Mendapat Penyegaran untuk Model 2024
Sebelumnya, Pemprov Bali dan Pemprov DKI Jakarta telah meneken kerja sama. Terkait hal tersebut, Gubernur Bali I Wayan Koster menjelaskan bahwa ia ingin minta masukan kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan jajarannya tentang pembangunan LRT di Bali.
"Kami membutuhkan saran dari Bapak Gubernur DKI, pengalaman yang sudah berjalan di DKI Jakarta dalam menyelenggarakan transportasi publik khususnya berbasis rel ini untuk diberikan kontribusikan ke Bali, karena Bali membutuhkan layanan baik untuk kepentingan domestik maupun," kata Koster di Balai Kota DKI Jakarta, dikutip Senin, 25 September.
Itulah informasi terkait rencana pembangunan LRT Bali. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.