Bekas Kantor Perang Winston Churchil hingga Lokasi Syuting James Bond Ini Disulap Jadi Hotel Mewah, Dibuka Pekan Depan
JAKARTA - Gedung bersejarah yang pernah menjadi Kantor Perang, termasuk digunakan mantan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill di Whitehall akan dibuka sebagai hotel, setelah seratus tahun lebih 'tersembunyi' dari publik.
Disulap menjadi hotel Raffles pertama di Inggris, lokasi bersejarah di mana para petinggi militer memimpin operasi militer ini, kini memiliki kamar dengan dengan harga per malamnya mulai dari 1.100 poundsterling.
Menawarkan 120 kamar dan suite, ballroom berkapasitas 600 orang, dan spa merek Guerlain pertama di London, Raffles London at The OWO, sebuah kolaborasi dengan mendiang arsitek Prancis Thierry Despont, adalah salah satu pembukaan hotel yang paling ditunggu-tunggu tahun ini.
Gedung ini juga merupakan lokasi di mana penulis Inggris Ian Fleming mendapatkan ide untuk novel mata-mata James Bond, saat bekerja sebagai Perwira Intelijen Angkatan Laut Inggris.
Penggemar film agen intelijen dengan sandi 007 itu mungkin mengenali beberapa area di properti tersebut, yang pernah digunakan sebagai lokasi syuting film-film terbaru dalam franchise seperti "Spectre," serta film-film lama seperti "Octopussy" dan "Licence to Kill."
Namun mengapa merek hotel Raffles, yang didirikan oleh pelaku bisnis perhotelan Armenia, Sarkies Brothers, pada tahun 1887 dan dinamai menurut nama Sir Stamford Raffles, yang dianggap sebagai pendiri Singapura modern, butuh waktu lama untuk datang ke ibu kota Inggris?
"Kami membutuhkan tempat yang tepat. Dan kami merasa ini adalah bangunan yang tepat untuk itu," kata Philippe Leboeuf, direktur pelaksana hotel tersebut pemilihan lokasi kepada CNN Travel, seperti dikutip 20 September.
Awalnya selesai dibangun pada tahun 1906, bangunan bersejarah ini telah mengalami renovasi selama delapan tahun dan melibatkan ratusan pengrajin untuk merestorasi elemen bersejarah, termasuk panel kayu ek dan lantai mosaik buatan tangan.
Sementara itu, Jill O’Hare, direktur penjualan dan pemasaran Raffles London mengatakan, proses restorasi sama lamanya dengan konstruksi selama proses ekstensif mengubah bangunan bersejarah menjadi hotel mewah.
Tangga marmer besar yang dilapisi karpet merah dengan logo asli dari Old War Office adalah salah satu fitur asli Edwardian di dalam properti, dan tidak diragukan lagi salah satu fitur yang paling menarik perhatian dan Instagramable.
Sebuah lampu gantung besar yang dibuat khusus tergantung tepat di atasnya, sementara jam emas Prancis yang menakjubkan tergantung di dinding.
Batu-batuan asli telah dengan susah payah dipindahkan, direstorasi, dan dikembalikan ke halaman dalam, yang memisahkan hotel dari 85 tempat tinggal yang merupakan bagian dari bangunan tersebut.
Sementara itu, Pintu Masuk Spies yang dulunya digunakan oleh agen, kini menjadi pintu masuk utama bagi penghuni hunian mewah bermerek Raffles, di mana harga hunian dengan dua kamar tidur mulai dari sekitar 11,48 juta dolar AS.
"Ini memberikan kehidupan baru pada bangunan yang telah ada sejak tahun 1906. Itu kosong, menghabiskan uang. Jadi ini adalah konversi yang bagus," tambah Leboeuf.
Meskipun terdapat banyak sekali sejarah bangunan di mana pun Anda melihat, termasuk tirai dengan kancing militer, hotel ini juga menggabungkan elemen modern, seperti kamar yang dilengkapi kamar mandi dengan televisi.
Lima suite warisan di hotel ini terdiri dari suite Churchill dengan dua kamar tidur, yang sebelumnya merupakan Ruang Dewan Angkatan Bersenjata, dan suite Granville dengan satu kamar tidur, dinamai sesuai nama agen terkenal Polandia Christine Granville (juga dikenal sebagai Krystyna Skarbek), dengan kamar mandi besar lengkap dengan bathtub bebas dan bilik pancuran yang dibuat khusus.
"Ada banyak hotel ternama di London. Kami harus memantapkan kembali diri kami dalam pelayanan kami," ujar Leboeuf.
"Memiliki bangunan yang indah adalah sesuatu yang penting, namun kita juga harus memiliki pelayanan yang sesuai dengan hal tersebut," tandasnya.
Meskipun Raffles London adalah salah satu dari sejumlah hotel baru yang diluncurkan di London tahun ini, termasuk The Peninsula London dan Mandarin Oriental Mayfair, Leboeuf merasa lokasi dan sejarah bangunan tersebut membedakannya.
Meskipun Whitehall, yang membentang dari Trafalgar Square hingga Gedung Parlemen, lebih dikenal dengan gedung-gedung pemerintah daripada hotel mewah, pembukaan Corinthia Hotel London bintang lima di Whitehall Place pada tahun 2011, telah membawa perubahan dalam hal ini.
Baca juga:
- Presiden Duda Sebut Ketegangan Polandia-Ukraina Terkait Gandum Tidak Berdampak Signifikan
- Ukraina - Amerika Serikat Bakal Luncurkan Produksi Senjata Bersama, Presiden Zelensky: Hal yang Bersejarah
- Pamer Persenjataan di Parade Peringatan Perang Iran-Irak, Presiden Raisi: Pasukan Kami Menjamin Keamanan Kawasan dan Teluk Persia
- Vladimir Putin Tuai Sentimen Negatif dari Sejumlah Pemimpin Dunia, Presiden Erdogan: Rusia Bukan Negara Biasa
"Sepuluh tahun yang lalu, kawasan ini merupakan kawasan gedung-gedung pemerintah pada umumnya dan agak sepi. Namun menurut saya ini berkembang ke arah yang sangat positif," ungkap Leboeuf, seraya menyebutkan properti Waldorf Astoria pertama di London akan dibuka di dekat Trafalgar Square pada tahun 2025.
"Berada di seberang Horse Guards Parade, pintu masuk resmi Istana Buckingham. Anda tidak dapat memilih tempat yang lebih baik," katanya.
"Ini bukan hanya sebuah hotel. Ini adalah keseluruhan tujuan. Tempat mana lagi yang bisa Anda (tinggali) di mana Ian Fleming bekerja dan mendapatkan inspirasi untuk James Bond?" tandsnya.
Diketahui, Raffles London di The OWO rencananya akan dibuka pada Hari Jumat 29 September mendatang.