Inggris Undang China ke Pertemuan Global Kecerdasan Buatan November Nanti

JAKARTA - Inggris telah mengundang China untuk menghadiri pertemuan puncak kecerdasan buatan (AI) global yang akan diselenggarakan pada November 2023.  Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, mengatakan bahwa risiko teknologi ini tidak dapat dikelola jika salah satu pemain utamanya tidak hadir.

"Kami tidak dapat menjaga keamanan publik di Inggris dari risiko AI jika kami mengesampingkan salah satu negara terkemuka dalam teknologi AI," kata Cleverly dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 19 September.

Perdana Menteri Rishi Sunak ingin Inggris menjadi pemimpin global dalam regulasi AI, dan pertemuan pada 1-2 November akan mengumpulkan pemerintah, perusahaan teknologi, dan akademisi untuk membahas risiko yang ditimbulkan oleh teknologi baru yang sangat kuat ini.

Inggris mengatakan acara tersebut akan membahas topik seperti bagaimana AI dapat mengancam biokeamanan serta bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk kebaikan publik, misalnya dalam transportasi yang lebih aman.

Cleverly, yang menjadi menteri paling senior yang mengunjungi China dalam lima tahun terakhir, bulan lalu, telah berargumen untuk keterlibatan lebih dalam dengan Beijing. Ia mengatakan bahwa akan salah jika mencoba mengisolasi negara ekonomi terbesar kedua di dunia ini. Ia menyatakan  bahwa bantuan Tiongkok diperlukan dalam bidang-bidang seperti perubahan iklim dan ketidakstabilan ekonomi.

"Pendekatan Inggris terhadap China adalah untuk melindungi institusi dan infrastruktur kami, bersekutu dengan mitra, dan berkomunikasi jika itu dalam kepentingan nasional Inggris," kata Cleverly pada Selasa lalu.

London berusaha memperbaiki hubungannya dengan Beijing, tetapi beberapa pekan terakhir telah ada kecemasan tentang aktivitas China di Inggris setelah terungkap bahwa seorang peneliti parlemen ditangkap pada Maret lalu atas dugaan melakukan spionase untuk negara tersebut.

Kedutaan Besar China di London belum dapat mengonfirmasi apakah China akan menghadiri pertemuan tersebut.

Inggris telah menunjuk ahli teknologi Matt Clifford dan mantan diplomat senior Jonathan Black untuk memimpin persiapan pertemuan ini.

Clifford mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa ia berharap pertemuan ini akan menetapkan suara untuk perdebatan internasional mendatang mengenai regulasi AI.