JAKARTA - GE Health mengumumkan rencananya untuk mengembangkan alat pemindaian ultrasonografi (USG) yang dibantu kecerdasan buatan (AI) yang begitu mudah digunakan sehingga penyedia layanan kesehatan akan dapat mengoperasikannya bahkan tanpa pelatihan khusus.
Penelitian dan pengembangan alat tersebut akan didanai oleh hibah senilai 44 juta dolar AS (Rp675.3 miliar) dari Bill & Melinda Gates Foundation. Yayasan itu selama ini telah berinvestasi dalam penyebaran teknologi baru di daerah berdaya beli rendah untuk mengatasi kesenjangan dalam akses kesehatan.
GE mengatakan teknologi pemindaian berkecerdasan buatan ini telah dirancang untuk didistribusikan ke negara-negara berpendapatan rendah dan menengah di mana layanan penyedia layanan kesehatan mungkin terbatas. Alat USG ini akan lebih efektif dalam memberikan pembacaan yang jelas dari pemindaian paru-paru dan USG dalam perawatan maternal dan janin serta kesehatan paru-paru pediatrik.
BACA JUGA:
Bidang-bidang kedokteran ini sangat penting karena kematian ibu dan anak sebagian besar dapat dicegah jika intervensi medis terjadi dengan cepat. Pemindaian medis yang tepat adalah kunci untuk mencapai diagnosis yang tepat waktu, membimbing keputusan pengobatan, dan dapat meningkatkan hasil pengobatan.
Bisnis USG senilai 3 miliar dolar AS (Rp46 triliun) dari GE baru-baru ini fokus pada pipa pengembangan perangkat lunak AI dengan akuisisi perusahaan medtek seperti Caption Health, yang akan membantu merancang alat USG ini.
Perusahaan ini tampaknya berkomitmen untuk strategi peningkatan pengeluaran pada proyek-proyek terkait AI baik saat ini maupun di masa depan.