Lima Mantan Polisi Memphis Didakwa Langgar Hak Sipil dalam Kasus Tewasnya Pengendara Kulit Hitam Tyre Nichols
JAKARTA - Lima mantan polisi Memphis, Amerika Serikat didakwa di pengadilan federal pada Hari Selasa karena melanggar hak-hak sipil pengendara kulit hitam Tyre Nichols dengan memukulinya sampai mati, setelah menghentikannya saat berkendara dan melakukan upaya menutup-nutupi.
Para petugas tersebut, dalam empat dakwaan yang dikembalikan oleh dewan juri federal, dituduh mengaburkan rekaman kamera tubuh penyerangan tersebut dan berbohong kepada atasan mereka.
Dakwaan federal ini terpisah dari dakwaan pembunuhan tingkat dua, penyerangan yang diperparah dan pelanggaran resmi yang sebelumnya diajukan oleh jaksa penuntut lokal di Pengadilan Negara Bagian Tennessee terhadap mantan petugas tersebut, yang semuanya adalah warga Amerika keturunan Afrika.
Kantor Kejaksaan Distrik Shelby County mengatakan, pihaknya terus melanjutkan kasus negara bagian ini dan menyambut baik bantuan pemerintah federal, seraya menambahkan kedua investigasi kriminal tersebut kemungkinan besar tidak akan bersinggungan.
Video dari kamera yang dikenakan di tubuh polisi dan kamera yang dipasang di tiang listrik menangkap gambar lima petugas yang menyerang Nichols dengan tendangan, pukulan dan pukulan tongkat, menyiramnya dengan semprotan merica dan menembakkan senjata bius ke arahnya setelah penghentian lalu lintas pada 7 Januari.
Nichols (29) terdengar menangis memanggil ibunya selama penyerangan dan memohon, "Saya tidak melakukan apa pun. Saya hanya mencoba untuk pulang," seperti melansir Reuters 13 September.
Sempat menjalani perawatan di rumah sakit usai penyerangan tersebut, Nichols dinyatakan meninggal dunia tiga hari kemudian.
Tuduhan federal menuduh para petugas tersebut melanggar hak-hak sipil Nichols dalam penyerangan tersebut, serta karena gagal melakukan intervensi untuk menghentikannya, tidak memberikan pertolongan pertama setelahnya serta menyembunyikan penyerangan tersebut dari personel medis darurat.
Masing-masing dari dua dakwaan hak-hak sipil mempunyai ancaman hukuman maksimum penjara seumur hidup jika mereka terbukti bersalah, kata Kevin Ritz, Jaksa AS untuk Distrik Barat Tennessee, pada konferensi pers.
Dua dakwaan lainnya masing-masing diancam hukuman hingga 20 tahun penjara. Mereka menuduh para petugas berbohong kepada atasan dan penyidik tentang kejadian tersebut. Mereka juga dituduh berusaha menutupi penyerangan tersebut dengan melepas atau mematikan kamera tubuh mereka pada saat-saat penting, mengarang laporan bahwa Nichols mencoba mengambil senjata mereka dan "begitu kuatnya sehingga dia mengangkat dua petugas ke udara."
"Tyre Nichols seharusnya masih hidup hari ini. Tak seorang pun di negara ini harus menguburkan orang yang dicintainya karena kekerasan polisi," kritik Kristen Clarke, yang memimpin divisi hak-hak sipil Departemen Kehakiman AS, kepada wartawan.
Sementara itu, pengacara hak-hak sipil Ben Crump, mewakili keluarga Nichols, mengucapkan terima kasih kepada dewan juri dalam pernyataan terpisah, "karena menegaskan apa yang sudah kita ketahui di dalam hati, bahwa petugas polisi secara brutal membunuh Tire Nichols dan hal itu tidak dapat dibenarkan, tidak perlu dan inkonstitusional."
Kelima mantan petugas itu, Tadarrius Bean, Demetrius Haley, Emmitt Martin III, Desmond Mills Jr dan Justin Smith, mengaku tidak bersalah pada bulan Februari, atas dakwaan negara bagian setelah mereka dipecat dari Departemen Kepolisian Memphis.
Polisi awalnya mengatakan Nichols ditilang karena mengemudi ugal-ugalan. Namun, kepala polisi kota kemudian mengatakan alasan penghentian tersebut tidak berdasar.
Para terdakwa diperkirakan akan hadir di pengadilan untuk pertama kalinya atas dakwaan federal dalam beberapa hari mendatang, kata Ritz.
Terpisah, pengacara para mantan polisi menyatakan, kliennya tetap mempertahankan pembelaan tidak bersalah terkait dakwaan federal.
Pengacara Michael Stengel, yang mewakili Haley, mengatakan kliennya akan mengaku tidak bersalah dan membela diri di pengadilan.
"Dakwaan ini mengecewakan, tapi tidak mengejutkan," kata Stengel melalui email.
Baca juga:
- Galangan Kapal Strategis Rusia di Krimea Terbakar Akibat Serangan Rudal dan Speedboat
- 28 Pesawat AU China Masuki ADIZ, Taiwan Kerahkan Jet dan Aktifkan Sistem Pertahanan Udara
- Sambut Kim Jong-un di Fasilitas Peluncuran Luar Angkasa Rusia, Presiden Putin: Ini Kosmodrom Baru Kami
- Denmark Tambah Bantuan Rp12,8 Triliun ke Ukraina: Ada Tank hingga Senjata Anti-Pesawat
William Massey, pengacara yang mewakili Martin, mengatakan melalui email: "Kami telah menantikannya dan siap untuk melangkah maju."
Sedangkan pengacara Blake Ballin, yang mewakili Mills, mengatakan dakwaan federal "tidak mengubah posisi Mills. Dia akan terus membela diri terhadap semua tuduhan baik di sistem pengadilan negara bagian maupun federal."
Diketahui, Presiden Joe Biden sempat mengutip kasus Nichols ketika ia menyerukan reformasi kepolisian dalam pidato kenegaraan Februari lalu. Orang tua Nichols hadir dalam kesempatan tersebut sebagai tamu.