Apple Dukung RUU California yang Mewajibkan Pelaporan Emisi Gas Rumah Kaca
JAKARTA - Apple Inc., telah mendukung sebuah RUU Senat California yang akan mewajibkan perusahaan besar melaporkan tingkat emisi gas rumah kaca yang mereka hasilkan setiap tahun. Hal ini dikatakan oleh senator yang mengusulkan langkah tersebut, sehingga Apple menjadi perusahaan besar terbaru yang melakukannya.
"Dalam perjalanan lingkungan kami, kami telah menekankan pentingnya pengukuran dan pelaporan untuk membantu kami memahami dampak kami," kata surat tersebut, yang ditandatangani oleh D. Michael Foulkes, direktur urusan pemerintah negara bagian dan lokal Apple, yang salinannya diunggah oleh Senator Scott Wiener ke X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
RUU Wiener akan mewajibkan perusahaan publik dan swasta dengan pendapatan tahunan di atas 1 miliar dolar AS (Rp15,3 triliun) yang berbisnis di California, yang secara tradisional memperhatikan isu perubahan iklim, untuk mengungkapkan data yang diverifikasi secara independen tentang emisi yang memanas bumi.
"Terima kasih, Apple, karena membuat jelas bahwa ini bisa dilakukan dan merupakan bagian yang sangat penting dari tindakan iklim," tulis Wiener, dikutip Reuters. Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Otoritas sekuritas AS yang teratas belum mengeluarkan aturan sendiri yang dinantikan lama mengenai pengungkapan yang terkait dengan iklim, dan senator California terus maju di tingkat negara bagian.
RUU terpisah yang sedang dibahas akan mewajibkan perusahaan yang beroperasi di California, dengan pendapatan 500 juta dolar AS (Rp7,6 triliun), melaporkan risiko keuangan terkait iklim seperti apakah mereka telah menganggarkan biaya kepatuhan yang meningkat dan biaya asuransi. Bersama-sama, RUU tersebut dapat memengaruhi ribuan perusahaan.
Baca juga:
Kelompok seperti Adobe, Ikea, dan Microsoft menyatakan dukungan mereka terhadap RUU Wiener dalam sebuah surat yang ditujukan kepada pejabat California pada Agustus lalu, menurut salinan yang diunggah online oleh kelompok aktivis Ceres.
Dalam suratnya kepada Wiener, Apple memuji upayanya dalam RUU tersebut yang mencoba mewajibkan perusahaan untuk mengukur dan melaporkan emisi tidak langsung yang terkait dengan rantai pasokan dan pengguna akhir mereka, yang dikenal sebagai Scope 3.
Sambil mencatat bahwa saat ini RUU tersebut masih memberikan waktu yang cukup untuk pengumpulan data, pengendalian kualitas, dan tinjauan pihak ketiga terkait dengan pengungkapan Scope 1 dan Scope 2 - yang berkaitan dengan emisi dari operasi dan yang terkait dengan penggunaan energi korporasi - Apple mengusulkan agar "meninggalkan waktu yang cukup untuk pengumpulan data, pengendalian kualitas, dan tinjauan pihak ketiga."