Inilah Alasan Mengapa Toyota Memberi Nama "Toyota Kinetic Assist" pada Sistem Hybrid Hilux 2024
JAKARTA - Toyota akan memperkuat portofolio kendaraan ramah lingkungan dengan merilis model pikap Hilux yang menggunakan teknologi mild-hybrid pada tahun mendatang. Namun, Toyota Australia memilih untuk tidak menyebut sistem ini sebagai "mild-hybrid."
Dilansir dari laman Drive, Rabu, 30 Agustus, Toyota Australia menyatakan bahwa mesin hybrid ringan 48 volt yang akan digunakan dalam Hilux tidak sesuai dengan istilah "mild-hybrid" atau "hybrid." Sebaliknya, Toyota telah memilih untuk memberi sistem ini nama "Toyota Kinetic Assist."
Menurut Sean Hanley, Kepala Penjualan dan Pemasaran Toyota Australia, sistem 48 volt ini beroperasi secara berbeda.
"Di Toyota, istilah 'hybrid' mengacu pada sistem di mana mesin dan motor listrik bekerja bersama-sama atau secara mandiri untuk menggerakkan kendaraan. Ini tidak berlaku untuk motor listrik dalam sistem 48V," jelas Hanley.
Hanley juga menambahakan bahwa sistem baterai 48V tidak berperan dalam menggerakkan kendaraan secara keseluruhan. Sebaliknya, sistem ini berfungsi dalam situasi tertentu yang mendukung operasi start/stop pada mobil, yang pada akhirnya membantu menghemat bahan bakar.
"Sistem ini mengisi ulang energi saat Anda mengemudi, menyimpan energi kinetik dari pengereman, dan memfasilitasi proses start dan akselerasi yang lebih lancar dan cepat setelah melepas pedal rem dalam operasi stop/start," tambah Hanley.
Baca juga:
Saat Toyota Australia memutuskan untuk tidak menggunakan istilah "mild-hybrid" untuk Hilux, sebelumnya, Toyota unjuk kebolehan dengan pikap truk ini di tengah gelaran World Rally Championship (WRC) di Kenya, dengan stiker bertuliskan "Hybrid" di bagian sampingnya.
Selama reli di Kenya, pikap ini menjalankan putaran di medan tandus. Juha Kankkunen, pemegang empat gelar juara dunia WRC, dan co-driver-nya, Jimmi Gathu, menjadi pilotnya. Kankkunen mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi mild hybrid meningkatkan performa truk pikap ini dibandingkan dengan model non-hybrid.
Setelah uji coba dilakukan di medan tandus di Kenya, truk ini terbukti sangat cocok untuk kondisi di benua Afrika. Teknologi MHEV (Mild Hybrid Electric Vehicle) yang digunakan membantu mengurangi emisi karbon melalui motor listrik.
Toyota Hilux MHEV dilengkapi dengan mesin 2,8 liter yang dipasangkan dengan generator motor listrik kecil. Dengan baterai 48V, Toyota mengklaim bahwa Hilux ini meningkatkan efisiensi bahan bakar sebesar 10 persen.
Selain meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi, konfigurasi ini juga meningkatkan kualitas pengendaraan serta mengurangi kebisingan dan getaran pada mobil.
Pada tahun 2026, Toyota berencana memperkenalkan powertrain generasi berikutnya yang dapat mengurangi jejak karbon. Mobil listrik berikutnya dijanjikan akan memiliki jangkauan impresif hingga 1.000 km.