'Semoga Kehadiran LRT Bisa Kurangi Polusi Udara'
JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik atas beroperasi penuh moda transportasi massal Light Rapid Transit (LRT) Jabodetabek. Selain semakin memudahkan masyarakat, moda transportasi umum ini dapat mendukung upaya mengurangi emisi polutan.
"Saya antusias dan mendukung penuh beroperasinya LRT Jabodebek yang diharapkan menjadi awal dari reformasi kualitas pelayanan transportasi publik di Indonesia, khususnya kota Jakarta dan sekitarnya," ujar Puan, Rabu (30/8/2023).
LRT Jabodetabek secara resmi beroperasi sejak Senin (28/8) setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun moda transportasi massal tersebut melayani masyarakat di 18 stasiun yang menghubungkan wilayah Jakarta, Depok, dan Bekasi.
Puan mengatakan, adanya LRT Jabodetabek semakin memberikan pilihan transportasi publik bagi masyarakat di daerah penyangga yang menjalani aktivitas hariannya di Jakarta. Kehadiran LRT dinilai semakin melengkapi transportasi publik lainnya seperti KRL, Trans Jabodetabek hingga MRT, yang setiap harinya selalu dipadati penumpang.
"Masyarakat yang setiap harinya mendatangi ibu kota untuk bekerja, memerlukan sarana transportasi publik yang memudahkan mereka. Jadi LRT ini bisa menjadi alternatif terutama untuk wilayah yang tidak terjangkau sarana transporasi massal lainnya," ungkap mantan Menko PMK itu.
Di sisi lain, Puan mendorong Pemerintah untuk memastikan akses dari dan menuju Stasiun LRT ke moda lanjutan lainnya disiapkan dengan baik. Hal tersebut bertujuan untuk menarik minat masyarakat untuk beralih ke moda transportasi massal LRT Jabodetabek.
Baca juga:
"Peralihan kendaraan pribadi ke kendaraan umum oleh masyarakat akan sulit jika mereka masih harus berjalan jauh atau berpindah-pindah lokasi perhentian menggunakan beberapa jenis transportasi umum, misalnya dari LRT masih harus lagi menggunakan ojek untuk menjangkau kantor," jelas Puan.
Meski begitu, perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini menyambut baik tarif promo yang diberikan Pemerintah bagi pengguna LRT Jabodetabek. Puan menilai, hal tersebut menjadi langkah promosi yang tepat agar masyarakat beralih ke kendaraan umum.
"Promo tarif angkutan umum adalah salah satu cara menyerap keinginan masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Selain itu, akan mengurangi kepadatan pada transportasi publik lainnya," tuturnya.
Adapun Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) menetapkan tarif promo sebesar Rp 5.000 dengan tarif maksimal Rp 20 ribu untuk jarak terjauh. Skema tarif ini mulai diberlakukan pada awal bulan Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024.
Lebih lanjut, Puan berharap hadirnya LRT Jabodetabek dapat mengurangi kemacetan di ibu kota. Transportasi publik yang ramah lingkungan pun disebut menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pencemaran udara yang tengah menghantui masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah Jabodetabek.
Terkait aturan Work From Home (WFH) atau Hybrid Working bagi ASN guna menekan kemacetan dan polusi udara, Puan menilai bisa berjalan dengan baik apabila dibarengi dengan evaluasi secara berkelanjutan.
"Fungsi dari evaluasi adalah apabila aturan tersebut ternyata tidak berpengaruh, bisa dicari solusi lain. Seperti jam kerja yang berbeda-beda. Ini juga dapat mengurangi beban lalu lintas pada jam-jam sibuk," ucapnya.