JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons soal polusi udara di DKI Jakarta yang sudah buruk hingga menjadi keluhan masyarakat di media sosial. Jokowi pun memberikan sejumlah solusi, salah satunya dengan pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
"Salah satu solusinya adalah mengurangi beban Jakarta, sehingga sebagian nanti digeser ke Ibu kota Nusantara (IKN)," ujar Jokowi usai meresmikan Indonesia Arena di GBK, dikutip pada Selasa, 8 Agustus.
Jokowi menilai, polusi udara di Jakarta yang kurang bagus memang tak hanya belakangan ini saja, tetapi sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
"Ya, polusi itu sudah bertahun tahun kami alami di Ibu Kota DKI Jakarta ini bertahun-tahun," kata dia.
Selain pindah ke IKN, Jokowi menyebut, peningkatan moda transportasi massal seperti MRT, LRT, dan kereta cepat juga bisa menjadi solusi. Oleh karena itu, lanjutnya, proyek LRT, MRT dan kereta cepat lagi dikebut penyelesaiannya.
BACA JUGA:
"Moda transportasi massal itu harus, MRT itu harus segera selesai di semua rute, LRT untuk semua rute selesai, kereta cepat itu moda moda transportasi yang mengurangi polusi, termasuk nantinya pemakaian mobil listrik," ucapnya.
Adapun menurut laporan IQAir, sebuah situs pemantau kualitas udara, tingkat polusi udara di Jakarta pada hari ini dinilai tidak sehat.
Situs tersebut menunjukkan, konsentrasi partikulat (PM2.5) di Jakarta berada di angka 36 mikrogram per meter kubik atau 7,3 kali lipat dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).