PKS Khawatir Joki Kembali Muncul Jika Pemerintah Terapkan 4 in 1
Kawasan 3 in 1 di ruas Merdeka, Jakarta (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M. Taufik Zoelkifli mengkhawatirkan kemunculan joki jika pemerintah menerapkan sistem 4 in 1 atau empat orang dalam satu kendaraan roda empat demi mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di Jabodetabek.

"Itu akan menghidupkan lagi joki-joki karena susah agar mau 4 orang dalam satu mobil karena mereka ada keperluan masing-masing," kata Taufik kepada wartawan, Rabu, 16 Agustus.

Menurut Taufik, penerapan 4 in 1 lebih baik hanya diterapkan untuk solusi jangka pendek pengendalian kualitas udara dari pengurangan mobilitas kendaraan pribadi. Namun, perlu ada kebijakan lain yang lebih komprehensif karena 4 in 1 dianggap kurang efektif dalam mengurangi polusi.

"Ketika ada 4 in1 itu kan gampang diakali. Itu kebijakan kurang signifikan untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek," ujar Taufik.

Solusi jangka panjangnya, Taufik menyarankan pemerintah meningkatkan kapasitas dan kualitas transportasi publik agar masyarakat mau beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum.

"Harus lakukan perbaikan tranportasi publik sehingga orang2 mau naik Transjakarta, LRT, MRT. Jadi, itu harus diperbanyak. Rapat anggaran kemarin malah subsidi Transjakarta dikurangi yang berdampak pada potensi kenaikan harga tiket. Ini malah kurangi minat warga naik Transjakarta," urainya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mempertimbangkan aturan penggunaan satu kendaraan bermotor roda empat diisi empat orang atau 4 in 1 untuk menanggulangi polusi udara di Jabodetabek.

Menurut Budi, hal ini bisa mengurangi polusi udara Jakarta yang 40 persennya dikontribusikan dari kendaraan bermotor. Hal ini diungkapkan Budi usai rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

"Utilitas kendaraan ini banyak yang menggunakan 1 orang atau maksimal 2 orang. Maka, dipertimbangkan untuk membuat 3 in 1 itu jadi 4 in 1. Jadi, katakan lah yang dari Bekasi, Tangerang, Depok mereka bersama ke kantor, gantian mobilnya. Sehingga, jumlahnya menurun," kata Budi di Istana Kepresidenan, Senin, 14 Agustus.

Merespons hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku akan mengkaji efektivitas sistem 4 in 1 yang diharapkan dapat mengurangi kuantitas mobil yang melintas di Jabodetabek guna mengurangi polusi udara.

"Iya, (usulan 4 in 1) nanti dibahas, sekitar dua minggu lagi (pembahasan itu digelar)," ungkap Heru, Selasa, 15 Agustus.

Heru juga mengaku belum mengetahui pasti apakah penerapan sistem 4 in 1 ini akan efektif dalam rangka mengurangi polusi di Jabodetabek, terkhusus DKI Jakarta.

"Masih dibahas, saya belum bisa (memberikan keterangan) detail seperti itu," ujar Heru.