Alami Malfungsi Sistem Produksi, Toyota Hentikan Sementara Produksi di Seluruh Pabriknya di Jepang

JAKARTA - Perusahaan otomotif terbesar di dunia, Toyota, secara mengejutkan menghentikan pengoperasian semua pabrik perakitan di Jepang dikarenakan kerusakan pada sistem produksi.

Penghentian sementara operasional semua pabrik perakitan di Jepang, diumumkan perusahaan tersebut hari ini.

Dilaporkan Reuters, Selasa, 29 Agustus, seorang juru bicara Toyota mengatakan bahwa perusahaan sedang menyelidiki penyebab masalah tersebut dan menyebut kemungkinan bukan karena serangan siber. Gangguan ini mengakibatkan Toyota tidak dapat melakukan pemesanan komponen yang diperlukan.

Toyota sudah menghentikan operasional 12 pabriknya sejak Selasa pagi ini, dengan dua pabrik tersisa dalam kondisi beroperasi. Namun, seluruh 14 pabrik akan dihentikan usai shift kedua hari ini, dan mereka belum menghitung kerugian dari hilangnya jumlah produksi.

Adanya kejadian ini, merupakan pukulan telak bagi pabrikan mengingat produksi Toyota di Jepang sedang dalam proses pemulihan setelah serangkaian rencana produksi yang dikurangi karena kekurangan semikonduktor.

Berdasarkan perhitungan Reuters, produksi di Jepang naik 29% pada paruh pertama tahun ini, yang merupakan peningkatan pertama dalam dua tahun terakhir. Produksi harian untuk merek Toyota di Jepang, tanpa mengikutsertakan Daihatsu dan Hino, rata-rata sekitar 13.500 kendaraan pada paruh pertama tahun ini.

Pada tahun lalu, operasional Toyota juga terhenti ketika salah satu pemasoknya menjadi target serangan siber. Gangguan sehari itu saja telah mengakibatkan kehilangan produksi sekitar 13.000 mobil.

Meskipun penyebab gangguan ini belum jelas, iklim bisnis di Jepang secara keseluruhan tengah berada dalam keadaan waspada beberapa hari terakhir karena beberapa perusahaan dan kantor pemerintah melaporkan banyaknya gangguan panggilan telepon.

Pemerintah Jepang menyatakan bahwa panggilan-panggilan telepon tersebut kemungkinan berasal dari China terkait dengan pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke Samudra Pasifik.

Pada awal perdagangan awal di Tokyo, Saham Toyota pun dilaporkan turun 0,3% menjadi 2.429 yen.