Ditangkap FSB Rusia, Mantan Pegawai Konsulat AS Mengaku Kumpulkan Data Operasi Militer Khusus di Ukraina
JAKARTA - Dinas intelijen Rusia kembali mengamankan seseorang yang diduga melakukan pekerjaan terkait intelijen bagi Barat, mengumpulkan informasi seputar perang di Ukraina hingga politik dalam negeri Moskow.
Kali ini yang ditangkap adalah Robert Shonov, pria yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai di konsulat jenderal Amerika Serikat di negara itu.
Dalam video yang dirilis Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), Shonov merupakan mantan pegawai konsulat jenderal AS di Vladivostok di Timur Jauh Rusia.
Dikutip dari TASS 29 Agustus, ia dikatakan mengaku bersalah mengumpulkan data-data tentang jalannya operasi militer khusus Rusia di Ukraina untuk diplomat Negeri Paman Sam.
Menurut Shonov, dia didekati oleh pegawai kedutaan AS yang "mencari informasi tentang perkembangan penting di Rusia, antara lain meliputi operasi militer khusus, mobilisasi, pemilihan presiden mendatang dan aksesi wilayah baru.
"Saya harus mengumpulkan informasi negatif tentang peristiwa ini, temukan sentimen protes di kalangan penduduk dan laporkan hal itu," katanya.
Selain itu, lanjut Shonov, Sekretaris Pertama Kedutaan Besar AS menugaskannya untuk mengungkap orang-orang dari kalangan reporter, pengusaha dan politisi yang setia kepada Amerika Serikat serta dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi, seperti yang dilakukannya.
Baca juga:
- Presiden Macron Sebut Prancis Siap Dukung Langkah Militer ECOWAS di Niger
- Dicegat Otoritas Taliban saat di Bandara, Pelajar Perempuan Afghanistan Penerima Beasiswa Gagal Kuliah di Dubai
- Jepang Dibanjiri Teror Telepon Usai Pelepasan Air Limbah Radioaktif PLTN Fukushima, Sekretaris Kabinet: Sangat Disesalkan
- Serangan Udara Israel Lumpuhkan Bandara Aleppo Suriah, Penerbangan Dialihkan ke Damaskus dan Latakia
FSB mengatakan Shonov didakwa mengumpulkan informasi tentang jalannya operasi militer khusus Rusia untuk Amerika Serikat. Menurut FSB, sejak September lalu hingga ditangkap, Shonov 'menjalankan tugas' untuk dua pegawai di departemen politik Kedutaan Besar AS di Moskow.
Ada rencana untuk menginterogasi dua diplomat yang telah dipanggil untuk memberikan bukti, tambah FSB.