Desak Grup Wagner Membalas Kematian Prigozhin, Militan Rusia: Anda Perlu Memihak Ukraina
JAKARTA - Sekelompok militan Rusia yang berperang di pihak Ukraina, meminta tentara bayaran Kelompok Wagner untuk berpindah pihak dan bergabung dalam barisan mereka, untuk membalas kematian pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin dan komandan mereka Dmitry Utkin.
Otoritas udara Rusia mengatakan Prigozhin, Utkin dan delapan orang lainnya berada di pesawat pribadi yang jatuh di utara Moskow pada Hari Rabu. Tidak ada korban selamat dalam peristiwa itu.
"Anda menghadapi pilihan serius sekarang, berdiri di posisi Kementerian Pertahanan Rusia dan menjadi pengawas bagi para eksekutor komandan Anda atau membalas dendam," kata Komandan Korps Relawan Rusia (RVC) Denis Kapustin dalam pidato video, melansir Reuters 25 Agustus.
"Untuk membalas dendam, Anda perlu memihak Ukraina," kata komandan tersebut.
Kecelakaan itu terjadi dua bulan setelah Prigozhin dan tentara bayaran Wagner melancarkan pemberontakan melawan petinggi militer Rusia di mana mereka menguasai kota di selatan, Rostov, dan maju menuju Moskow sebelum berbelok sekitar 200 kilometer dari ibu kota.
Rusia telah membuka penyelidikan atas kecelakaan tersebut, namun hasilnya sepertinya tidak akan menggoyahkan keyakinan luas, Prigozhin dibunuh sebagai tindakan balas dendam karena melakukan pemberontakan.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan "belasungkawa yang tulus" kepada keluarga 10 orang di pesawat tersebut, serta memuji Prigozhin sebagai "pengusaha berbakat".
Diketahui, Komandan RVC Kapustin, seorang warga negara sayap kanan Rusia, mendirikan kelompok bersenjata tersebut setahun yang lalu.
Baca juga:
- Presiden Xi dan PM Modi Sepakat Intensifkan Upaya Meredakan Masalah di Perbatasan China-India
- 20 Menit Berada di Penjara dan Bebas dengan Jaminan Rp3 Miliar, Donald Trump: Apa yang Terjadi Adalah Olok-olok Terhadap Keadilan
- Sampaikan Duka Cita dan Janjikan Penyelidikan, Presiden Putin: Saya Kenal Prigozhin Sejak Lama, Dia Membuat Kesalahan
- Analis Sebut Korut Coba Ubah Pesawat Tempur Era Soviet Jadi Drone Kamikaze dengan Amunisi Berpemandu
RVC berperang di pihak Ukraina, mengatakan pihaknya berada di balik beberapa serangan militer di wilayah perbatasan Rusia.
"Mari kita akhiri operasi militer khusus yang berdarah-darah," kata Kapustin dalam pidatonya kepada para pejuang Wagner yang menggunakan nama resmi Rusia untuk invasi ke Ukraina.
"Setelah itu, kami akan berbaris ke Moskow dan kali ini kami tidak akan berhenti 200 kilometer sebelum jalan lingkar Moskow, tetapi akan terus berjalan sampai akhir," pungkasnya.