Perburuan Badak untuk Diambil Culanya di Afrika Selatan Menurun pada Semester I Tahun 2023
JAKARTA - Jumlah badak yang dibunuh untuk diambil culanya di Afrika Selatan menurun sepanjang semester pertama tahun ini, seiring dengan upaya pihak berwenang untuk meningkatkan usaha mengatasi perburuan liar terhadap hewan-hewan yang terancam punah.
Afrika Selatan dan negara tetangganya, Namibia dan Botswana, selama beberapa dekade telah berjuang untuk mengendalikan perburuan badak. Cula hewan tersebut dihargai tinggi untuk perhiasan dan obat tradisional di beberapa negara Asia Timur.
"Antara 1 Januari hingga 30 Juni, 231 badak dibunuh di Afrika Selatan untuk diambil culanya, 28 ekor lebih sedikit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ungkap Kementerian Lingkungan Hidup Afrika Selatan, melansir Reuters 11 Agustus.
Lebih lanjut kementerian tersebut mengatakan, upaya bersama yang melibatkan lembaga penegak hukum, petugas bea cukai dan keamanan swasta telah berhasil menjerat para pemburu liar.
Kendati demikian, dengan permintaan cula badak yang terus meningkat, dikatakan ancaman terhadap populasi badak masih terus berlanjut.
Diketahui, perburuan badak sering kali melibatkan sindikat kriminal internasional yang mengandalkan bantuan pemburu lokal.
Seiring peningkatan pengawasan dan program pelarangan perburuan cula di Taman Nasional Kruger yang terkenal, para pemburu tahun lalu mengalihkan fokus mereka ke taman-taman provinsi dan cagar alam pribadi.
Tren tersebut terus berlanjut pada tahun 2023, kata kementerian, dengan 143 badak terbunuh di Provinsi KwaZulu-Natal dan 46 badak di suaka margasatwa swasta.
Baca juga:
- Alih-alih Tinggalkan Beting Ayungin, Filipina Berencana Perbaiki Kapal Perang BRP Sierra Madre
- Kalahkan Mosi Tidak Percaya, PM India Modi Janjikan Perdamaian di Manipur
- China Ungkap Warganya yang Diduga Menjadi Mata-mata CIA: Direkrut Agen di Italia, Dikirim untuk Studi
- Dana Teheran Ditukar Tahanan AS, Menlu Blinken Pastikan Iran Tidak Dapat Keringanan Sanksi
Pemerintah Afrika Selatan mengatakan, mereka telah mendirikan pusat-pusat taktis, selain meningkatkan layanan yang diberikan kepada para penjaga hutan dalam hal perawatan kesehatan, pelatihan dan konseling untuk mencegah mereka berkolusi dengan geng-geng kriminal.
Afrika Selatan sendiri merupakan rumah bagi hampir setengah dari populasi badak hitam yang terancam punah di Benua Afrika, serta populasi badak putih yang hampir terancam punah di dunia.