Pencari Suaka Tinggal di Puncak Bogor Nyaris Tembus Seribu Orang
BOGOR - Jumlah pencari suaka yang tinggal di wilayah Puncak Bogor terus melonjak. Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor mencatat jumlahnya nyaris tembus seribu orang saat ini.
Hal itu diketahui saat Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor menggelar sosialisasi pendataan pengungsi yang ada di wilayah kerjanya pada Selasa 8 Agustus.
Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Imigrasi Bogor, Kiven Semuel Manus mengatakan, secara internal Imigrasi Bogor telah melakukan pendataan terhadap para pencari suaka dan didapati hanya lebih dari 100 orang.
Akan tetapi, setelah dilakukan pendataan oleh aparatur wilayah saat pandemi Covid-19, diperkiraan jumlah para pencari suaka di Kota dan Kabupaten Bogor berkisar 800 orang lebih.
Sejauh ini pihak Imigrasi kesulitan dalam menjangkau para pencari suaka yang ada di wilayah Bogor. Kiven mengaku saat pihak Imigrasi melakukan turun ke lapangan, para pencari suaka akan pergi dari lokasi awal yang sudah terdeteksi.
Oleh karena itu, pihaknya saat ini akan melibatkan aparatur wilayah mulai dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta aparat desa untuk mendata para pencari suaka yang ada di wilayah Bogor.
“Kenapa kami rangkul kepala desa dan aparatur wilayah, karena mereka yang beraktivitas sehari-hari dengan para Pencari Suaka. Jadi kita rangkul kepala desa agar yang sehari-hari mereka lihat tahu, mereka (pencari suaka) di mana rumahnya, tempat tinggal dimana, jalan dari mana ke mana, dia tahu,” sambung dia.
Menurut dia, pendataan pencari suaka ini wajib dilakukan untuk memastikan status mereka saat ini. Sebab, jika status mereka final rejected alias permohonan status pengungsinya ditutup oleh UNHCR dan tidak dapat mengajukan banding, mereka wajib dipindahkan ke rumah detensi.
Untuk itu, pihaknya berharap peran aktif dari para aparatur wilayah untuk membantu Imigrasi Bogor dalam melakukan pendataan bagi para pencari suaka.
Baca juga:
- Berharap ke Eropa, Imigran Gelap Nigeria Diselamatkan Polisi Brasil: Bertaruh Nyawa di Atas Kemudi Kapal saat Seberangi Atlantik
- Rudenim Pekanbaru Pindahkan 27 WN Myanmar Pencari Suaka ke Tempat Penampungan
- Pemerintahan Mark Rutte Runtuh Setelah Perselisihan Kebijakan Suaka
- Utusan PBB Ingin Uni Eropa Prioritaskan Keamanan dan Solidaritas di Laut Mediterania
Adapun pendataan yang dilakukan dengan cara menggunakan aplikasi Pasti Peka (Pendataan Pengungsi dan Pencari Suaka). Nantinya aparatur wilayah akan mengarahkan para pencari suaka yang ada di wilayahnya untuk mengisi form dalam aplikasi tersebut.
“Jadi dengan adanya aplikasi ini sangat berguna untuk kami dan instansi di luar kami, karena bisa dijadikan pengamatan dan penggambaran, potensi apa yang bisa dihasilkan dengan adanya pencari suaka,” tukas dia