Cerita Rafael Tan yang Kini Dikenal dengan Julukan Duta Seblak Indonesia

JAKARTA - Rafael Tan belakangan lebih dikenal sebagai Duta Seblak Indonesia ketimbang sebagai personil boy band SM*SH. Semuanya bermula ketika dirinya tidak lagi mendapat banyak tawaran seperti dahulu dan memilih untuk lebih aktif di media sosial.

Sebelum dikenal dengan konten seblak, Rafael mengaku mencoba banyak jenis konten berbeda. Bahkan respon followers pada awalnya diakui relatif rendah.

“Awal konten yang seblak itu adalah sebuah ketidaksengajaan. Karena aku di taraf nyampah di sosial media gitu, apapun diposting,” ungkap Rafael Tan di Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat, 4 Agustus.

“Aku pakai baju apapun juga cuma sedikit likes-nya. Jadi ya udah, paling sosial media jadi sarana aku posting daily aku lah. Salah satunya konten seblak ini,” sambungnya.

Tanpa direncanakan, ternyata konten seblak berhasil menarik perhatian para followers-nya. Rafael pun menobatkan diri menjadi Duta Seblak Indonesia setelah diminta warganet.

“Dari followers aku bilang 'Kenapa sih nggak jadi Duta Seblak Indonesia aja?’. Itu semua komentarnya, nggak satu-dua doang. Akhirnya, untuk menghibur semua followers, aku mengabulkan permintaan mereka dan menobatkan diri sebagai Duta Seblak Indonesia,” tutur Rafael Tan.

Pria 36 tahun itu bersyukur bahwa julukan barunya kali ini membuat tawaran kerja dari beberapa pihak kembali datang. Tidak hanya itu, kini ia juga dikenal oleh generasi yang lebih muda.

“Sekarang aku benar-benar syok ada anak kecil yang tahu Mamang Rafael. Tahunya Mamang Rafael Seblak bukan Rafale SM*SH ya. Jadi, sekarang orang tahunya Rafael Seblak,” katanya.

Berkaca pada masa pandemi, dimana disebutnya sebagai masa tersulit, Rafael mengaku belajar banyak hal dari apa yang didapat saat ini. Ia merasa tidak ada salahnya menunjukkan diri apa adanya meski sempat menjadi public figure dengan banyak penggemar.

“Waktu pandemi aku jujur job itu terhenti semuanya. Sebagai manusia yang diberikan akal dan pikiran, kita muter otak gimana caranya bertahan hidup,” tutur Rafael Tan.

“Aku tidak pernah malu untuk nge-share apa yang sedang aku alami. Karena setiap orang punya kesusahannya masing-masing,” tandasnya.