ISIS Umumkan Abu Hafs Sebagai Pemimpin Baru, Abu Hussein Tewas oleh HTS atau Intelijen Turki?
JAKARTA - Kelompok ISIS pada Hari Kamis mengumumkan kematian Abu Hussein Al Husseini Al Quraishi, sekaligus mengumumkan nama pemimpin baru kelompok tersebut.
"(Abu Hussein) terbunuh setelah bentrokan langsung dengan kelompok Sunni Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) di Provinsi Idlib, kata juru bicara Daesh dalam sebuah pesan yang direkam di salurannya di aplikasi perpesanan Telegram, tanpa menyebutkan kapan dia terbunuh, melansir Arab News 4 Agustus.
Juru bicara tersebut kemudian mengumumkan pemimpin baru kelompok itu atau yang kelima adalah Abu Hafs Al Hashimi Al Qurashi.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan April lalu mengumumkan, pemimpin ISIS telah terbunuh di Suriah dalam sebuah operasi yang dilakukan oleh badan intelijen Turki MIT.
"Tersangka pemimpin Daesh (ISIS), dengan nama sandi Abu Hussein Al Qurashi, telah dinetralisir dalam sebuah operasi yang dilakukan kemarin oleh MIT di Suriah," kata Presiden Erdogan kepada penyiar TRT Turk pada saat itu, seperti mengutip The National News.
Presiden Erdogan mengatakan, MIT telah mengikuti Al Qurashi untuk waktu yang lama.
Sebelumnya, ISIS mengumumkan pemimpin mereka Abu Hasan Al Hashimi Al Quraishi terbunuh pada November tahun lalu.
Sementara pendahulunya, Abu Ibrahim Al-Qurashi, terbunuh pada Bulan Februari tahun lalu dalam sebuah serangan Amerika Serikat di Provinsi Idlib.
Baca juga:
- Ratusan Peserta Jambore Pramuka Internasional Jalani Perawatan Karena Gelombang Panas, Korea Selatan Tambah Tenaga Medis
- Peserta dan Orang Tua Keluhkan Kamar Mandi hingga Kebersihan Lokasi Jambore Pramuka Internasional
- Uni Eropa, Norwegia dan Islandia Resmi Cabut Pembatasan Impor Makanan dari Jepang Pasca-bencana PLTN Fukushima
- Protes Kebijakan Soal Minyak, Aktivis Greenpeace Tutup Rumah Pribadi PM Inggris Rishi Sunak dengan Kain Hitam
Adapun pemimpin pertama ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi, terbunuh, juga di Idlib, pada Oktober 2019.
Setelah kebangkitannya yang luar biasa di Irak dan Suriah pada tahun 2014 yang berhasil menaklukkan sebagian besar wilayah, ISIS melihat "kekhalifahan" yang diproklamirkannya runtuh di bawah gelombang serangan.
Kelompok ini dikalahkan di Irak pada tahun 2017 dan di Suriah dua tahun kemudian. Tetapi, sel-sel mata-mata masih melakukan serangan di kedua negara tersebut.