Bagikan:

JAKARTA - Koalisi pimpinan Amerika Serikat mengatakan telah menahan seorang pemimpin senior kelompok ISIS di Suriah, selama operasi Kamis dinihari.

Koalisi melakukan penyerangan dan penyerbuan yang menargetkan anggota kelompok jihad, yang telah melancarkan serangan pemberontak sejak kekalahannya di medan perang tiga tahun lalu.

"Orang yang ditahan itu dinilai sebagai pembuat bom berpengalaman dan fasilitator, yang menjadi salah satu pemimpin tertinggi kelompok itu di Suriah," kata pernyataan itu, seraya menambahkan tidak ada warga sipil yang terluka selama operasi atau kerusakan pesawat, melansir Reuters 16 Juni.

Pihak koalisi tidak merinci di bagian mana, serangan Hari Kamis di Suriah itu terjadi.

Namun, seorang juru bicara kelompok pemberontak Suriah yang didukung Turki mengatakan kepada Reuters sebelumnya, pasukan koalisi telah melakukan serangan helikopter di Desa Al-Humaira, selatan perbatasan Turki, operasi pertama dari jenisnya di daerah tersebut.

Sementara itu, Mayor Youssef Hamoud, juru bicara Tentara Nasional Suriah (SNA) yang didukung Turki mengatakan, helikopter Chinook dan Black Hawk buatan AS terlibat dalam serangan tersebut, tetapi mengatakan keadaan pastinya tidak jelas pada saat itu.

"Ini adalah operasi pendaratan helikopter (AS) pertama yang terjadi" di daerah-daerah di bawah kendali SNA," ungkapnya.

Sebuah sumber yang berhubungan dengan pemberontak di daerah itu mengatakan bentrokan meletus selama operasi itu.

Diketahui, pasukan khusus Amerika Serikat pada Bulan Februari melakukan serangan helikopter di Provinsi Idlib, Suriah yang dikendalikan oleh jihadis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang menyebabkan kematian pemimpin ISIS Abu Ibrahim Al-Hashemi Al-Quraishi.

Quraishi telah memimpin kelompok itu sejak kematian pendirinya Abu Bakr al-Baghdadi, yang juga tewas ketika dia meledakkan bahan peledak dalam serangan AS pada 2019.