Kremlin Tegaskan Rusia Siap Kembali ke Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam, Asal...
JAKARTA - Rusia siap untuk segera kembali ke kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, asalkan syarat-syaratnya dipenuhi, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan Moskow, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
"Rusia dan Presiden Vladimir Putin telah mengulanginya seratus kali, siap untuk segera kembali ke kesepakatan yang benar. Tidak hanya untuk pembicaraan tetapi untuk kesepakatan itu sendiri. Rusia siap untuk segera melakukannya. Kesepakatan itu harus diimplementasikan secara sederhana pada bagian yang berkaitan dengan Rusia. Ini belum dilakukan sampai sekarang," jelas Peskov, melansir TASS 3 Agustus.
Lebih lanjut, Peskov menekankan penting untuk memenuhi syarat-syarat untuk memulihkan kesepakatan tersebut, termasuk penghapusan pembatasan.
"Untuk itu, negara-negara Eropa hanya perlu mengambil sejumlah langkah untuk menghapus pembatasan yang memutus hubungan Rosselkhozbank [Bank Pertanian Rusia] dari SWIFT dan yang lainnya," jelas Peskov.
"Hal-hal tersebut dapat dipenuhi dengan cepat dan (kemudian) Rusia akan segera kembali ke implementasi kesepakatan biji-bijian," tambah Peskov.
Ia menekankan, Rusia telah melaksanakan tanggung jawabnya di bawah kesepakatan biji-bijian secara mandiri untuk waktu yang terlalu lama, sementara kewajiban-kewajiban kepada Moskow belum terpenuhi.
"Rusia telah memenuhi semua kewajibannya (di bawah kesepakatan) secara sepihak untuk waktu yang terlalu lama. Dan sudah terlalu lama pula, kewajiban kepada Moskow tidak dipenuhi, jadi sekarang ditangguhkan," tandasnya.
Baca juga:
- Amerika Serikat Undang Menlu China yang Baru Wang Yi ke Washington, Buat Apa?
- Ahli Sebut Pasukan Rusia Lakukan Penyiksaan dan Kekerasan Seksual di Pusat Penahanan Darurat Ukraina
- Ajak Swiss Kolaborasi Kembangkan IKN, Menlu Retno Ingin Perjanjian Investasi Bilateral Diratifikasi
- Presiden El Savador Kerahkan 8.000 Aparat Gabung Bersenjata Lengkap Kepung Persembunyian Kelompok Geng
Diketahui, kesepakatan biji-bijian Laut Hitam antara Rusia dan Ukraina yang memungkinkan ekspor biji-bijian di masa perang secara aman, berakhir pada 17 Juli lalu seiring dengan Moskow memilih keluar dari kesepakatan yang ditengahi PBB dan Turki.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin sebelumnya mencatat, kesepakatan biji-bijian dapat dilanjutkan "dalam bentuk yang baru," tetapi ini membutuhkan tindakan nyata dari pihak Barat.