Ukraina Mulai Pembicaraan Jaminan Keamanan dengan Amerika Serikat Pekan Ini
JAKARTA - Ukraina akan memulai konsultasi dengan Amerika Serikat minggu ini untuk memberikan jaminan keamanan bagi Kyiv sambil menunggu proses bergabung dengan NATO selesai, kata Kepala Staf Presiden Volodymyr Zelensky, Andriy Yermak.
Pembicaraan mengenai jaminan keamanan dengan Amerika Serikat merupakan tindak lanjut dari janji yang dikeluarkan oleh Kelompok 7 (G7) pada KTT NATO di Vilnius, Lithuania awal bulan lalu, untuk menyusun dan menghormati jaminan keamanan.
"Kami memulai pembicaraan dengan Amerika Serikat (minggu ini)," tulis Yermak di Telegram, melansir Reuters 31 Juli.
"Jaminan keamanan untuk Ukraina akan menjadi kewajiban jangka panjang yang konkrit dan memastikan kapasitas Ukraina untuk mengalahkan dan menahan agresi Rusia di masa depan. Ini akan berupa format dan mekanisme dukungan yang dirancang dengan jelas," jelas Yermak.
Dia mengatakan, jaminan tersebut "akan berlaku sampai Ukraina mendapatkan keanggotaan NATO."
Dalam unggahannya di Telegram Yermak juga mengatakan, para pejabat dari sejumlah negara sedang bersiap untuk bertemu di Arab Saudi, untuk mendiskusikan rencana perdamaian Presiden Zelensky untuk Ukraina, dengan penarikan semua pasukan Rusia.
Yermak tidak mengatakan kapan pertemuan berikutnya akan diadakan, namun ia mengatakan rencana tersebut akan didiskusikan dalam tiga tahap, yang mengarah pada pertemuan para kepala negara dan pemerintahan.
Wall Street Journal pertama kali melaporkan pertemuan di Arab Saudi pada Hari Sabtu, mengatakan bahwa pertemuan tersebut akan diadakan di Jeddah pada tanggal 5-6 Agustus.
KTT Vilnius Aliansi Barat menawarkan dukungan kepada Ukraina untuk melawan invasi Rusia yang telah berlangsung selama 17 bulan. Masing-masing negara menjanjikan senjata-senjata baru, namun tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk keanggotaan Ukraina selama perang masih berlangsung.
Selain itu, para anggota G7 sepakat agar setiap negara menegosiasikan perjanjian untuk memberikan jaminan keamanan dan membantu Ukraina memperkuat militernya.
Dalam komentarnya, Yermak mengatakan lebih dari 10 negara lain telah bergabung dengan deklarasi G7 dan Ukraina sedang menegosiasikan syarat-syarat jaminan di masa depan dengan masing-masing negara tersebut.
Yermak berbicara mengenai pertemuan yang akan datang di Arab Saudi pada pertemuan para pejabat regional di Kota Ivano Frankivsk, Ukraina barat.
Diterangkan olehnya, pertemuan internasional awal yang ditujukan untuk rencana perdamaian berlangsung di Kopenhagen pada Bulan Juni.
Baca juga:
- Dukung Program Pelestarian Lingkungan, Pangeran William Ikut Sajikan Burger
- Rusia Bakal Terima 30 Kapal Perang dari Berbagai Kelas, Presiden Putin: Bangun Kekuatan Angkatan Laut
- Sebut Rusia Terpaksa Gunakan Senjata Nuklir Jika Serangan Ukraina Berhasil, Medvedev: Tidak Ada Pilihan Lain
- Bom Bunuh Diri Meledak di Acara Partai Pakistan, 42 Orang Tewas dan 130 Luka-luka
Diketahui, selain menyerukan penarikan pasukan Rusia, rencana perdamaian Presiden Zelensky juga mengatur pemulihan perbatasan Ukraina sebelum perang dan pemulangan semua tahanan dan anak-anak yang dideportasi.
Rusia dan Ukraina sendiri mengadakan serangkaian perundingan damai segera setelah invasi Rusia pada Februari 2022, tetapi gagal menghasilkan kesepakatan apa pun.
Ukraina, yang militernya kini didukung oleh persenjataan Barat, sekarang mengatakan tidak akan mengambil bagian dalam pembicaraan lebih lanjut sampai pasukan Rusia pergi.