JAKARTA - Ukraina dan Amerika Serikat memulai pembicaraan yang bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina, kata kepala staf Presiden Volodymyr Zelensky, sebuah tindak lanjut dari janji negara-negara G7 pada KTT NATO bulan lalu.
Negara G7 akan menyusun dan menghormati jaminan keamanan, serta membantu memperkuat militernya, terkait dengan invasi Rusia yang telah berlangsung selama 17 bulan di Ukraina.
Pemerintah Kyiv melihat pembicaraan ini sebagai tahap sementara, sambil menunggu aksesi ke aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Pada pertemuan di Vilnius, Lithuania, para pemimpin NATO menawarkan dukungan kepada Ukraina, namun mengesampingkan gagasan keanggotaan sampai perang dengan Rusia selesai.
Kepala staf kepresidenan Andriy Yermak, menulis di aplikasi pesan Telegram, kesepakatan yang dicapai di Vilnius adalah "dasar untuk membuat perjanjian bilateral yang sesuai".
"Ini adalah simbol bahwa Amerika Serikat - mitra strategis terbesar kami - menjadi negara pertama yang memulai proses ini dengan Ukraina," tulis Yermak, dilansir dari Reuters 4 Agustus.
"Melalui proses ini, kami akan menciptakan model yang sukses untuk mitra-mitra lain," tandasnya.
Para anggota G7 sepakat agar setiap negara menegosiasikan perjanjian.
Yermak menegaskan kembali posisi Ukraina yang menjamin "akan memperkuat Ukraina di sepanjang jalan menuju keanggotaan masa depan komunitas Euro-Atlantik, termasuk NATO dan Uni Eropa".
BACA JUGA:
Yermak sendiri tidak mengatakan menjelaskan secara rinci di mana pembicaraan itu berlangsung atau siapa saja yang ikut serta.
Tetapi, sebuah foto yang menyertai unggahannya menunjukkan dia duduk di sebuah meja di tempat yang tampaknya merupakan Kantor Presiden Ukraina di ibu kota Kyiv.