Pemerintah Dorong Industri Terkait Selulosa Dukung Bahan Daur Ulang Berkelanjutan

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya memperluas lingkup layanan yang diberikan untuk mendukung peningkatan daya saing industri.

Salah satunya adalah pelayanan terkait selulosa oleh satuan kerja di bawah Kemenperin yang saat ini tidak hanya fokus pada industri pulp dan kertas.

Disebutkan bahwa inisiasi ini dimotori oleh Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin melalui Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Selulosa (BBSPJI Selulosa).

Kepala BSKJ Kemenperin Doddy Rahardi mengatakan pulp dan kertas merupakan produk konvensional dari industri pengolahan selulosa.

“Di luar itu, produk-produk seperti peralatan perawatan pribadi, suku cadang kendaraan, obat-obatan, bahan konstruksi, dan elektronik juga terdiri dari selulosa dan turunannya,” tutur dia dikutip Minggu, 2 Juli.

Menurut Doddy, masih banyak bahan dasar industri yang potensial untuk dikembangkan di masa depan yang selaras dengan prinsip-prinsip lingkungan hidup.

“Selulosa juga dianggap sebagai plastik berkelanjutan masa depan karena sifatnya yang membentuk biokomposit dengan termoplastik,” tuturnya.

Doddy menegaskan, pemerintah mendorong penggunaan komposit untuk menciptakan produk yang kuat namun berkelanjutan.

“Saat ini dalam teknologi fabrikasi, daur ulang, dan perluasan peluang penggunaan produk akhir, telah memberikan dorongan pasar industri selulosa,” katanya.

Doddy menambahkan, pada tahun-tahun mendatang aplikasi selulosa akan meningkat dengan industri pengguna akhir yang dapat mensubstitusi produk berbasis minyak bumi ke sumber yang berkelanjutan untuk bahan baku atau dikenal sebagai biorefinery.

“Produk-produk ini mampu meminimalkan limbah, mengoptimalkan bahan baku, dan memaksimalkan keuntungan dari biomassa itu sendiri,” tutup dia.