Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP Ini Sebut Anggaran Rp1,1 Triliun Sudah Digelontorkan untuk Formula E

JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak menyebut, total anggaran yang telah digelontorkan Pemprov DKI dalam rencana pergelaran Formula E mencapai Rp1,1 triliun.

Rencana ajang balap mobil bertenaga listrik tersebut mulanya dijadwalkan pada tanggal 6 Juni 2020. Namun, akibat pandemi COVID-19, rencana pelaran Formula E ditunda sampai waktu yang belum dapat ditentukan.

Gilbert memaparkan rincian anggaran yang telah dikeluarkan. Biaya Komitmen atau commitment fee sebesar Rp360 miliar pada termin satu dan Rp200 miliar pada termin dua. 

"Sehingga, dana sejumlah Rp560 miliar untuk commitment fee dibayarkan kepada Formula E Holding sejak 2019," kata Gilbert dalam keterangannya, Selasa, 26 Januari.

Kemudian, ada dana terukur langsung dan tidak langsung juga telah dibayarkan dengan total Rp143 miliar. Dana ini digunakan untuk perubahan lapangan Monas yang sejak awal direncanakan berkaitan dengan Rormula E.

Di luar itu, penyertaan modal daerah kepada PT Jakarta Propertindo digelontorkan untuk kegiatan yang berkaitan dengan Formula E.

Terdapat rincian antara lain Rp5 miliar untuk studi kelayakan, Rp600 juta untuk sosialisasi, serta Rp10 miliar untuk layanan umum dan lain-lain.

"Biaya ini tidak jelas apakah sudah dikeluarkan dan digunakan atau batal. Lalu biaya untuk negosiasi awal ke New York yang dilakukan oleh Gubernur pada tahun 2019," ungkap dia.

Kemudian, masih ada biaya langsung berupa Bank Garansi sebesar Rp423 M di tahun 2020 yang dibayarkan ke bank. Lalu, terdapat juga beberapa anggaran Formula E juga terdapat di beberapa SKPD seperti Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata, dan Dinas Perhubungan.

Menurut Gilbert, dana yang telah digelontorkan ini sebenarnya bisa dialihkan untuk hal yaang lebih penting. Lagipula, menurut Gilbert, Formula E tidak terlalu dibutuhkan masyarakat.

"Melihat perkiraan biaya yang sudah keluar sebesar Rp1,1 triliun lebih, seharusnya sejak awal itu dialokasikan untuk penanganan banjir. Bukan merencanakan balapan Formula E yang tidak dibutuhkan masyarakat," jelas dia.

"Bisa juga itu dialokasikan untuk mempercepat penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi dengan mempercepat vaksinasi kepada sejumlah 18,3 juta orang," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan kembali menunda penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E atau yang dinamakan Jakarta E-Prix, dalam waktu dekat. 

Meski kembali ditunda, Corporate Communication Manager PT Jakarta Propertindo, Melisa Sjach Melissa menjamin bahwa commitment fee atau uang panjar yang dibayar tiap tahun kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA) tidak hangus. Sehingga, DKI masih bisa melanjutkan gelaran Formula E jika telah siap.

"Dipastikan dana commitment fee tidak akan hilang. Kami akan terus memantau situasi dan bekerja sama dengan FEO untuk melihat kemungkinan penjadwalan ulang pada kesempatan pertama," kata Melisa.