Menelusuri Asal-Usul Nama Jakarta, Mulai Era Kerajaan di Nusantara hingga Penjajahan Jepang

YOGYAKARTA - Kota Jakarta menginjak usia yang ke-496 pada tahun 2023. Tak terasa kota yang menjadi pusat ekonomi dan ibukota Indonesia ini sebentar lagi menyentuh usia 5 abad. Berdirinya Kota Jakarta memiliki sejarah yang panjang. Seperti apa kisah asal-usul nama Jakarta?

Hari jadi atau HUT Kota Jakarta diperingati pada tanggal 22 Juni setiap tahunnya. Penetapan tanggal ulang tahun Jakarta tersebut tak terlepas dari sejarah keberadaan Portugis di nusantara, jauh sebelum Belanda masuk. 

Nama Kota Jakarta tak serta merta lahir begitu saja. Jauh sebelum nama tersebut dikukuhkan, kota metropolitan ini pernah beberapa kali mengalami pergantian nama. Lalu seperti apa sejarah atau asal-usul nama Jakarta?

Asal-Usul Nama Jakarta

Menelusuri sejarah Kota Jakarta, maka perlu mundur jauh ke belakang pada era kerajaan-kerajaan di Nusantara. Daerah yang berada di barat-utara Pulau Jawa ini menjadi jalur dan tempat berlabuh perdagangan antar negara pada masa itu. 

Nama kota ini terus diubah seiring dengan bergantinya pemegang kekuasaan, mulai dari Kerajaan Galuh-Pakuan, masuknya Portugis, kolonial Belanda, hingga masa pendudukan Jepang. 

Sunda Kelapa

Konon eksistensi kota ini sudah mencuat sejak abad ke-5 ketika di bawah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara. Sebelum dikuasai oleh Kerajaan Galuh-Pakuan pada abad ke-12, kota ini diketahui bernama Sunda Kelapa. Berdasarkan bukti Prasasti Kebon Kopi (942), nama ‘Sunda Kelapa’ diperkirakan baru muncul pada abad sepuluh. 

Sejarah tentang Kota Jakarta tercatat oleh para pelaut dari Eropa pada abad ke-16. Pada masa itu, Jakarta menjadi pelabuhan utama di wilayah Kerajaan Sunda. Pelabuhan ini terkenal menjadi bandar dagang tempat berlabuhnya bangsa Portugis. Pelabuhan ini dikenal dengan nama Kelapa atau Sunda Kelapa. 

Jayakarta

Nama Sunda Kelapa diubah menjadi Jayakarta pada tahun 1527. Pergantian nama tersebut dilakukan setelah Pangeran Fatahillah berhasil mengusir Portugis dari tanah Sunda Kelapa. Sementara orang-orang dari Barat yang mampir ke kota ini menyebut dengan nama ‘Jacatra’. 

Kota Jayakarta tumbuh menjadi kota pelabuhan yang sangat sibuk pada masa itu. Banyak pedagang dari Cina, Arab, India, dan Eropa yang menyandarkan kapalnya di Jayakarta. Mereka berlabuh untuk bertukar barang-barang atau komoditi. Namun keramaian perniagaan ini juga menjadi boomerang, di mana Belanda bernafsu menguasai wilayah Jayakarta. 

Batavia

Pada tahun 1619, Belanda membawa 1.000 pasukan untuk menyerang Kerajaan Banten dan Jayakarta. Belanda berhasil menaklukan dan menguasai Jayakarta, kemudian memindahkan kantor serikat dagang (VOC) dari Banten ke Jayakarta. Belanda mengganti nama kota ini menjadi Batavia.

Pemilihan nama Batavia diambil dari nama etnis Jermanik yang tinggal di tepi Sungai Rheif. Nama ‘Bataf’ dinilai menyimbolkan nenek moyang bangsa Belanda dan Jerman, yaitu Etnis “Bataf”. Pemerintah Belanda melakukan pembangunan pada Kota Batavia hingga mirip negara kincir angin tersebut. 

Nama Batavia digunakan cukup lama karena Belanda menguasai Indonesia sampai berabad-abad lamanya. Berdasarkan catatan sejarah, nama Batavia dipergunakan dari tahun 1619 (sumber lain mengatakan 1621) hingga tahun 1942. 

Jakarta

Pada tahun 1942, Jepang berhasil mendepak Belanda dari Indonesia dalam Perang Dunia ke-II. Pemerintah Jepang menerapkan kebijakan de-Nederlandisasi atau anti segala hal yang berbau Belanda. Nama Batavia pun diganti menjadi ‘Djakarta’ sebagai akronim dari ‘Djajakarta’.

Dalam buku berjudul “Jakartaku, Jakartamu, Jakarta Kita” karya Lasmijah Hardi, pergantian nama Batavia menjadi ‘Djakarta’ dilakukan pada 8 Desember 1942 bertepatan dengan perayaan Hari Perang Asia Timur. Pada masa itu, nama lengkap kota ini diikuti dengan embel-embel Jepang, yaitu ‘Jakarta Tokubetsu Shi’.

Beberapa tahun kemudian Jepang kalah dalam Perang Dunia II dan Indonesia berhasil merdeka. Pasca kemerdekaan, nama ‘Jakarta’ tetap dipakai dengan menanggalkan embel-embel Jepang. Nama Jakarta kemudian dikukuhkan oleh Sudiro Wali Kota Jakarta saat itu. 

Demikianlah ulasan asal-usul nama Jakarta. Terciptanya nama Jakarta memiliki riwayat yang panjang dan diwarnai dengan peristiwa bersejarah. Dari awalnya menjadi bandar dagang, Jakarta tumbuh cepat menjadi kota ramai untuk pusat perekonomian, bisnis, pariwisata, dan hiburan. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan berita terbaru dan terupdate, baik nasional maupun internasional.