Presiden Putin Dukung Kementerian Pertahanan Soal Kontrak Tentara Bayaran Meski Sekutunya Bos Grup Wagner Menolak
JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Hari Selasa, dia mendukung perintah Kementerian Pertahanan terhadap kelompok tentara bayaran yang bertempur di Ukraina, untuk menandatangani kontrak dengannya sebelum 1 Juli, sesuatu yang ditolak oleh kepala Grup Wagner yang merupakan sekutu dekatnya.
Yevgeny Prigozhin, pendiri Wagner dan tentara bayaran paling kuat Rusia, mengatakan kelompoknya tidak akan menandatangani kontrak, mengutip apa yang dia anggap sebagai ketidakmampuan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, untuk mengelola kelompok seperti mereka.
Tetapi, Presiden Putin pada Hari Selasa menjelaskan, dia ingin melihat semua yang disebut perusahaan militer swasta mendaftar. Dia juga ingin undang-undang diubah untuk melegalkan kegiatan mereka.
"Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan jaminan sosial (untuk pejuang bayaran) karena (saat ini) tidak ada kontrak dengan negara dan tidak ada kontrak dengan Kementerian Pertahanan," ujar Presiden Putin, seperti melansir Reuters 14 Juni.
"Ini harus dilakukan dan harus dilakukan secepat mungkin," tandas Presiden Putin.
Nantinya, sistem kontrak baru akan lebih mengintegrasikan Wagner dan Prigozhin, yang dianggap sembrono tetapi efektif oleh beberapa pejabat pemerintah, ke dalam struktur komando Kementerian Pertahanan.
Namun, itu akan mempersulit Prigozhin untuk membangun pengaruh politik dan militernya sendiri, sesuatu yang telah dia lakukan selama berbulan-bulan sambil menerima perangkat keras dan amunisi militer dari tentara.
Intervensi Putin di pihak kementerian pertahanan berpotensi menempatkan Prigozhin dalam posisi yang sulit, karena kementerian mengatakan kontrak semacam itu diperlukan untuk memberi kelompok sukarelawan "status hukum yang diperlukan" untuk beroperasi.
Sebelumnya, Prigozhin mengatakan dia tidak yakin apakah tentaranya akan terus berperang di Ukraina, di tengah kebuntuan pahit dengan Kementerian Pertahanan yang telah lama berselisih, di mana Prigozhin mengeritik kepemimpinan dan taktik yang buruk hingga kurangnya dukungan amunisi.
Sementara, pihak kementerian belum menanggapi permintaan komentar atas penolakan Prigozhin. Kementerian juga tidak secara terbuka mengomentari kritik pedasnya terhadap kinerja instansi tersebut.
Diketahui, pejuang Wagner telah membuktikan diri mereka sebagai salah satu unsur pasukan Rusia yang paling efektif di Ukraina meskipun menderita kerugian besar. Sementara, upaya apa pun yang dilakukannya untuk melepaskan diri dari perang dapat dilihat sebagai pengkhianatan oleh para pejabat di Moskow.
Baca juga:
- Bahas Keanggotaan NATO, Turki Gelar Pertemuan dengan Finlandia dan Swedia Hari Ini
- Bos Tentara Bayaran Rusia Tidak Yakin Kelanjutan Anak Buahnya di Perang Ukraina, Karena Selisih dengan Kementerian Pertahanan?
- Satu Tentara Tewas dan Dua Lainnya Terluka dalam Penembakan di Lapangan Tembak Militer Jepang, Tersangka Calon Anggota SDF
- Tiga Mayat Ditemukan di Jalanan Inggris: Satu Orang Tersangka Diamankan, Polisi Kontra Terorisme Gelar Penyelidikan
Terpisah, saluran TV Zvezda Kementerian Pertahanan pada Hari Selasa menyiarkan laporan tiga brigade sukarelawan yang tidak disebutkan namanya dan empat unit sukarelawan, telah menandatangani kontrak dengan kementerian tersebut.
Letnan Jenderal Vladimir Alekseyev mengatakan setelah upacara penandatanganan, ia yakin kelompok-kelompok sukarelawan lainnya akan menandatangani kontrak yang sama dalam minggu depan.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan mengatakan pada Hari Senin, mereka juga telah menandatangani kontrak dengan Batalion Akhmat dari pasukan khusus Chechnya, yang sering disebut sebagai pasukan pribadi Ramzan Kadyrov, pemimpin wilayah Chechnya di Rusia.