Ditunjuk Jadi Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting, Ketua BKKBN Siapkan Strategi
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadi ketua pelaksana percepatan penurunan stunting.
Ketua BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan pihak kini menyiapkan strategi dalam upaya menurunkan angka stunting hingga 14 persen di 2024 mendatang. Salah satunya adalah meningkatkan penurunan dari 1,6 persen menjadi 2,7 persen.
"Karena penurunan stunting selama ini untuk lima tahun terakhir masih sekitar 1,6 persen setahun maka kami harus menaikan percepatan itu menjadi 2,7 persen per tahun," kata Hasto dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 25 Januari.
Dia kemudian memaparkan, dalam empat tahun ke depan diperkirakan akan ada 20 juta bayi yang akan lahir.
Dari jumlah tersebut, katanya, sepertiga atau 7,2 juta bayi diperkirakan akan mengalami stunting. Sehingga, pihaknya akan berupaya menekan angka tersebut hingga berkisar 3,4 juta.
Selain itu, BKKBN juga akan berupaya angka stunting tahunan tak boleh lebih dari 680 orang. "Itu bukan tugas yang ringan bagi kami karena kami juga harus menyiapkan struktur di BKKBN dan program kerja," tegasnya.
"Oleh karena itu, arahan Bapak Presiden pada kami harus meningkatkan kualitas manajemen ini. Sehingga, ini harus dijalani dengan baik," imbuh dia.
Baca juga:
Diberitakan sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut Presiden Jokowi telah menargetkan untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen di 2024 mendatang. Kata dia, hal ini disampaikan dalam rapat terbatas untuk mentukan langkah-langkah penurunan stunting.
"Bapak Presiden telah memberikan arahan kepada kami bahwa sampai tahun 2024 nanti angka stunting Indonesia ditargetkan akan turun mendekati angka 14 persen," kata Muhadjir dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 25 Januari.
Dia menyebut penurunan ini harus bisa dilakukan mengingat, angka stunting di Tanah Air masih cukup tinggi yakni 27,6 persen pada 2019 lalu dan diperkirakan bakal mengalami peningkatan di 2020 akibat pandemi COVID-19.
Sehingga, untuk mencapai target yang ditentukan, paling tidak dalam setahun angka stunting harus turun sebesar 2,7 persen.
"Ini adalah target yang luar biasa besar dan karena itu Bapak Presiden memberikan arahan agar ada langkah-langkah yang luar biasa yang tidak biasa atau extra ordinary," ungkapnya.