Sukses Jalani Operasi Selama Tiga Jam, Paus Fransiskus Dapat Beraktivitas dan Melakukan Kunjungan Keluar Negeri

JAKARTA - Paus Fransiskus menjalani operasi hernia selama tiga jam di sebuah rumah sakit di Roma, Italia pada Hari Rabu, yang dinilai para dokter cukup berhasil sehingga dia tidak akan memiliki batasan dalam perjalanan dan kegiatan lainnya, beraktivitas kembali setelah pulih.

"Dia bahkan bercanda dengan saya tentang kapan kami akan melakukan operasi ketiga," kata kepala dokter bedah Dokter Sergio Alfieri, yang melakukan operasi perut pertama kali pada Fransiskus pada 2021, melansir Reuters 8 Juni.

Alfieri, berbicara kepada wartawan di Rumah Sakit Gemelli Roma, mengatakan tidak ada penyakit atau patologi lain yang ditemukan selama operasi.

Dokter bedah itu mengatakan, Paus berusia 86 tahun tersebut telah bereaksi dengan baik terhadap anestesi umum dan dia memperkirakan paus akan dirawat di rumah sakit selama sekitar 5-7 hari.

Namun dia memperingatkan bahwa meskipun kuat, Paus sudah lanjut usia dan baru-baru ini menderita bronkitis sehingga "kami akan melakukan semua tindakan pencegahan yang diperlukan" mengenai waktu tinggal di rumah sakit.

Paus sendiri memiliki dua perjalanan yang direncanakan untuk musim panas ini. Alfieri mengatakan bahwa ia tidak melihat alasan medis mengapa Paus harus mengubah jadwalnya.

Satu-satunya peringatan yang ia berikan kepada Paus adalah agar Paus tidak mengangkat benda-benda berat.

"Dia menatap saya seolah-olah mengatakan 'Saya paus. Saya tidak mengangkat beban,'" ujar Alfieri menirukan jawaban Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus dibawa ke rumah sakit setelah audiensi umum mingguannya di Lapangan Santo Petrus, di mana dia tidak memberikan tanda-tanda bahwa dia akan masuk rumah sakit untuk menjalani operasi yang direncanakan sebelumnya.

Operasi berlangsung di rumah sakit yang tidak jauh dari Vatikan dan memiliki kamar di lantai 10 yang diperuntukkan bagi para Paus.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu pagi mengatakan, operasi itu diperlukan untuk memperbaiki laparokel, hernia yang kadang-kadang terbentuk di atas bekas luka yang biasanya dihasilkan dari operasi sebelumnya.

Ini lebih sering terjadi pada orang tua dan juga bisa disebabkan oleh obesitas atau kelemahan otot dinding perut. Alfieri mengatakan, Paus sendiri telah memutuskan pada Hari Selasa untuk menjalani operasi pada hari berikutnya, setelah menjalani pemindaian CAT di rumah sakit yang sama.

Kondisi Paus menyebabkan penyumbatan usus yang menyakitkan, kata Alfieri, dan menambahkan bahwa kondisi itu "terus memburuk". Paus menjalani laparotomi, atau operasi perut terbuka, dan prostesis digunakan untuk merekonstruksi dinding perut.

Pada Juli 2021 lalu, sebagian usus besarnya diangkat dalam sebuah operasi yang bertujuan untuk mengatasi kondisi usus yang menyakitkan yang disebut divertikulitis. Dia mengatakan pada awal tahun ini, kondisi tersebut telah pulih dan memengaruhi berat badannya.

Ini adalah kunjungan ketiga Paus Fransiskus ke rumah sakit sejak para kardinal memilih pria asal Argentina itu pada 2013 sebagai paus Amerika Latin pertama.

Terkait dengan proses pemulihan, Vatikan mengatakan semua audiensi pribadi dan umum Paus telah dibatalkan hingga 18 Juni.

Namun, berkaca pada saat Paus dirawat di sana pada tahun 2021, Ia membacakan doa Minggu tradisional dari balkon rumah sakit.

Pekan lalu, Vatikan mengumumkan rencana Paus pada Hari Sabtu untuk mengunjungi Mongolia dari 31 Agustus hingga 4 September, salah satu tempat terpencil yang pernah dikunjunginya.

Sebelum itu, ia akan mengunjungi Portugal pada 2-6 Agustus untuk menghadiri Hari Orang Muda Sedunia di Lisabon dan mengunjungi Gua Maria di Fatima. Vatikan pada hari Selasa merilis jadwal resmi untuk perjalanan tersebut, memberikan indikasi bahwa hal itu telah dikonfirmasi.