Bagikan:

JAKARTA - Paus Fransiskus telah tiba di Indonesia pada siang ini. Kepala negara Vatikan ini disebut menolak diantar menggunakan mobil mewah dan enggan menginap di hotel berbintang.

Paus dijemput di Bandara Soekarno Hatta menggunakan Toyota Innova Zenix dan akan menginap di Kedutaan Besar Vatikan.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menunjukkan hal ini merupakan bukti kesederhanaan seorang pemimpin gereja Katolik sedunia itu.

"Beliau ini pimpinan Tahta Suci Vatikan, pemimpin negara dan pemimpin umat. Dengan kesederhananya beliau tunjukkan, bagaimana beliau memilih kendaraan pun dengan cara yang sangat sederhana, dan ini patut untuk dicontoh," kata Yaqut dalam keterangannya, Selasa, 3 Agustus.

Yaqut mengungkapkan, kunjungan apostolik Paus dimaknai sebagai keinginan untuk membangun perdamaian.

"Kami berharap beliau menyaksikan bagaimana keberagaman di Indonesia itu bisa terpelihara dengan baik," tuturnya.

Lebih lanjut, Yaqut juga menyampaikan pesan dari Paus Fransiskus tentang pentingnya menjaga dialog antariman. Karena dialog antariman itu menjadi kunci bagi toleransi dan perdamaian dunia.

"Acara di Istiqlal nanti juga penting, karena setelah pertemuan dengan presiden, beliau akan melanjutkan di Istiqlal, ada acara Interfaith Dialogue. Saya kira ini manifestasi dari apa yang tadi beliau ucapkan, bahwa dialog itu menjadi kunci utama bagi sukses perdamaian, bukan hanya dunia, tapi antarumat manusia," imbuh dia.

Paus Fransiskus akan berada di Indonesia pada 3-6 September 2024. Selama empat hari dan tiga malam di Indonesia, Paus Fransiskus memilih untuk tinggal di Kedubes Vatikan, Jakarta.

Dalam kunjungannya, Paus Fransiskus selaku kepala negara Vatikan akan melakukan kunjungan kenegaraan dengan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu 4 September. Paus juga diagendakan mengunjungi Gereja Katedral Jakarta dan Masjid Istiqlal, serta melakukan beberapa kegiatan lainnya. Paus Fransiskus juga akan memimpin perayaan ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada 5 September 2024.

Tema kunjungan Paus Fransiskus kali ini adalah "Faith, Fraternity, Compassion" atau "Iman, Persaudaraan, dan Belas Rasa".

Paus Fransiskus tercatat menjadi paus ketiga yang mengunjungi Indonesia. Sebelumnya, Presiden Soeharto menyambut kunjungan Paus Paulus VI, 3-4 Desember 1970. Indonesia juga pernah dikunjungi oleh Paus Yohanes Paulus II pada 9-14 Oktober 1989.

Indonesia akan menjadi negara ke-66 yang dikunjungi Paus Fransiskus sejak masa kepausannya dimulai pada 2013. Setelah dari Indonesia hingga Jumat 6 September, Paus dijadwalkan mengunjungi Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura sebelum kembali ke Roma pada 13 September.