Nilai Aset Properti Donald Trump Turun Sepanjang Pandemi COVID-19
JAKARTA - Mantan Presiden Amerika (AS) Donald Trump diketahui memiliki sejumlah aset dalam bentuk properti. Bukan sekadar aset, namun properti-properti tersebut adalah salah satu pundi-pundi kekayaannya.
Seperti bisnis pada umumnya yang terdampak pandemi COVID-19 sepanjang tahun lalu. Bisnis properti Trump pun ikut terdampak. Dalam laporan keuangan di hari terakhirnya sebagai presiden Rabu lalu, sejumlah asetnya diketahui mengalami penurunan pendapatan.
Misalnya saja Trump International Hotel di Washington D.C yang hanya menghasilkan pendapatan 15,1 juta dolar AS sepanjang tahun lalu dan tiga minggu pertama tahun 2021, atau turun 62,7 persen dibanding tahun 2019.
Properti Trump di Las Vegas juga mengalami penurunan pendapatan hingga 60,5 persen menjadi tinggal 9,2 juta dolar AS. Sementara, Lapangan Golf Trump National Doral di Florida juga mengalami penurunan pendapatan sebesar 42,7 persen menjadi tinggal 44,2 juta, melansir Reuters.
Hal berbeda dialami Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, tempat yang disebut-sebut akan ditinggali Trump setelah keluar dari Gedung Putih. Nilai bangunan ini naik sebesar 13 persen dari tahun ke tahun, seiring seringnya dipakai untuk menjamu tamu negara, pejabat asing hingga sekutu politik. Nilainya kini 24,2 juta dolar AS.
Laporan keuangan ini dinilai penting, karena Trump berstatus sebagai presiden dan juga seorang miliarder pengusaha. Terlebih, ia juga enggan berbagi informasi mengenai besaran pengembalian pajak yang diterimanya. Padahal, itu hal umum yang dilakukan presiden sebelumnya.
Baca juga:
Dalam laporan keuangan setebal 79 halaman tersebut, secara rinci dijelaskan segala sesuatu terkait Trump. Mulai dari kepemilikan propertinya yang bervariasi, besaran pensiunnya sebagai anggota Screen Actors Guild, hingga sejumlah hadiah yang diterimanya saat menjabat. Seperti sabuk juara Ultimate Fight Championship, senilai $ 650, dari Colby Covington.
Termasukk juga beban atau kewajiban yang harus dibayar oleh Donald Trump, nilainya pun lumayan besar, dimana ada lima catatan kredit terpisah dengan nilai masing-masing mencapai 50 juta dolar AS. Sebagian besar akan jatuh tempo dalam kurun waktu empat tahun ke depan.