Wamenag Ajak ASN Sukseskan Pemilu Aman dan Damai, Jangan Terpecah Belah karena Beda Pilihan
JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) untuk turut mengawal proses politik yang sehat dan demokratis.
"Kita semua harus berperan untuk sukseskan pemilu yang aman, tertib, dan damai. Jangan karena perbedaan politik membuat kita terpecah belah dan saling bermusuhan satu sama lain," ujar Wamenag Zainut dikutip ANTARA, Selasa, 30 Mei.
Wamenag Zainut mengatakan ASN Kemenag jangan sampai terlibat dengan politik identitas. ASN justru harus mampu menjaga dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa berpolitik itu harus didasarkan pada nilai-nilai agama dan demi kemaslahatan.
Menurutnya, siapa pun yang terpilih nanti dalam pemilihan presiden pastinya merupakan putra-putri terbaik bangsa. ASN Kemenag tidak perlu ikut-ikutan menggunakan istilah yang menyudutkan kelompok.
"ASN Kemenag harus tegak lurus dan berperan menyukseskan pesta demokrasi pemilihan presiden yang aman dan damai," ujarnya.
Di satu sisi, Wamenag juga menyebut organisasi keagamaan memegang peranan penting dalam menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia pada tahun politik.
Baca juga:
- Ombudsman Anggap KPK Tak Kooperatif Terkait Aduan Dugaan Maladministrasi Pencopotan Brigjen Endar
- Pj Gubernur DKI Bentuk Satgas Penilai Infrastruktur Tahan Gempa, Menara Saidah Hingga Kalibata City Jadi Sasaran
- KPU Upayakan Transparansi Pelaporan Dana Kampanye Lewat Sidakam, Bisa Diakses KPK hingga PPATK
- Tak Hanya Pemenangan Ganjar, PDIP-PPP Bahas Pileg 2024
Zainut mengatakan momentum suksesi kepemimpinan harus berjalan dengan damai, santun, beretika, dan bermartabat, serta tidak terjebak dalam praktik politik identitas. Pasalnya, politik identitas berpotensi memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Maka dari itu, kata Wamenag, prinsip moderasi dalam berpolitik penting diimplementasikan kepada warga bangsa, sehingga perbedaan-perbedaan pilihan tidak menjadi alasan lahirnya perpecahan.
"Para pimpinan ormas Islam, ulama, dan tokoh agama, saya harap mampu mengajak masyarakat agar menjaga nilai-nilai persaudaraan, kerukunan, dan persatuan," ujarnya.