Soal Kepastian Merapat ke PPP atau PKS, Sandiaga Minta Seluruh Pihak Bersabar
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meminta seluruh pihak bersabar tentang kepastian dirinya merapat ke PPP atau PKS.
Hal itu disampaikan Sandiaga saat menjawab pertanyaan apakah dirinya akan memilih bergabung dengan PPP atau PKS.
“Teman-teman sabar saja,” kata Sandi di Jakarta, Senin 29 Mei.
Mantan politikus Partai Gerindra itu menambahkan, terkait peluang dirinya bergabung ke PPP saat ini akan memasuki tahap-tahap selanjutnya. Sandi membeberkan dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan Wakil Ketua Umum PPP.
“Sudah ada pembicaraan dengan Wakil Ketua Umum PPP, tapi masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui, kira-kira mungkin satu sampai dua bulan ke depan akan diumumkan, namun tentunya beliau membuka komunikasi dalam pemikiran agar percepatan pembangunan ini bisa diciptakan. Itu yang menjadi landasan utama,” tuturnya.
Baca juga:
- Terpidana Mati Kasus Penyelundupan 1,6 Ton Sabu Meninggal karena Sakit di Lapas Batam
- Geger Putusan MK Disebut Setujui Pemilu Proporsional Tertutup, Kapolri: Kalau Ada Pidana, Kita Ambil Langkah Lanjut
- Bersama Rombongan, Sekjen PDIP Jalan Kaki ke Kantor PPP
- KPK Tunggu SK Penambahan Masa Jabatan Firli Bahuri dkk
Di sisi lain, Sandiaga dikabarkan akan bertemu dengan jajaran DPP PKS Selasa 30 Mei. Saat ditanya soal kabar tersebut, Sandi menyebut pertemuan dirinya dengan PKS untuk menyamakan persepsi.
“Kok bisa tahu ya. Ini masih dalam penjajakan dan tentunya saya ingin sekali lagi menggarisbawahi bahwa kita hanya punya waktu sekitar 15 tahun dalam bonus demografi kita sehingga kalau kita mengubah arah pembangunan kita, maka akan sangat berdampak terhadap capaian target Indonesia maju di tahun 2040,” ujar dia.
Dia berharap bisa mencapai kesepakatan dengan PKS terkait bagaimana membangun Indonesia ke depan. Dia menekankan pertemuan dengan PKS merupakan sebuah upaya untuk mencapai kesamaan pemikiran.
"Jadi sama sekali tidak ada hubungannya dengan pengambilan keputusan berkaitan langkah ke depan tapi penyamaan persepsi," pungkasnya.