Indonesia Punya Potensi Cetak Sejarah di Olimpiade 2024 Paris
JAKARTA - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari optimistis Indonesia mampu membuat sejarah baru pada Olimpiade 2024 Paris.
Okto mengatakan untuk membuat catatan itu maka Indonesia perlu berpartisipasi aktif pada kualifikasi untuk meningkatkan jumlah atlet yang lolos. Peningkatan jumlah atlet otomatis membuka peluang Indonesia bisa meraih lebih banyak medali.
"Sebab yang paling penting adalah ikut proses kualifikasinya sehingga lebih banyak atlet yang lolos. Saya cukup optimistis di Olimpiade Paris kita akan membuat sejarah baru," kata Okto dalam keterangan yang diterima VOI.
Indonesia tercatat membawa pulang medali emas terbanyak di Olimpiade 1992 Barcelona. Ketika itu, tim Merah Putih berhasil mengawinkan medali emas melalui pebulu tangkis di nomor tunggal putra Alan Budikusuma dan tunggal putri Susi Susanti.
Sejak itu cabang olahraga (cabor) bulu tangkis rutin memberikan medali emas buat Indonesia. Terbaru adalah ganda putri Apriyani Rahayu/Greysia Polii yang mendapatnya di Olimpiade Tokyo 2020.
"Yang ingin saya wujudkan adalah saya ingin dapat medali emas terbanyak selama Indonesia ikut Olimpiade. Di atas kertas, Indonesia bisa dapat dua emas. Kalau kita bisa dapat tiga emas, itu sudah rekor baru untuk kita," ujar Okto.
"Kita akan membuat sejarah baru dalam perolehan hasil medali dibanding Olimpiade sebelumnya. Ini kesempatan emas, kita dorong supaya mendapatkan hasil yang maksimal," ia menambahkan.
Di Olimpiade Paris 2024, Indonesia kemungkinan besar bisa mendapat medali emas dari cabor lain. Salah satu di antaranya adalah angkat besi.
Angkat besi saat ini memiliki lifter-lifter muda hingga senior andal yang potensial mampu memecahkan penantian emas di Olimpiade. Salah satu atlet yang punya kans besar adalah Rahmat Erwin Abdullah.
Baca juga:
Erwin baru mencetak rekor dunia clean & jerk kelas 73kg putra di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Kolombia. Selain itu, ia juga membuktikan prestasi ketika bersaing di kelas 81kg putra di level regional.
"Sport program Olimpiade Paris juga ada sport climbing, dan nomor andalan kita yaitu speed dipertandingkan. Surfing mudah-mudahan bisa masuk, saya juga confident terhadap panahan karena mereka mempersiapkan diri dengan sangat serius. Saya kira pasti banyak kejutan di Paris 2024," kata Okto.
Okto juga melihat tren positif yang ditunjukkan dari cabor beregu untuk Olimpiade ke depan. Pada nomor beregu, Indonesia sudah mampu menunjukkan tren positif sejak SEA Games 2019 Manila hingga 2023 Kamboja.
"Kalau bisa cabor beregu ini lolos ke kualifikasi Olimpiade pasti bagus. Ini sudah menjadi ambisi saya sejak jadi CdM (Chef de Mission) Olimpiade Rio 2016 karena Indonesia bangsa besar dengan penduduk 234 juta jiwa, tapi saat itu kita kirim 28 atlet ke Olimpiade," ujar Okto.