JAKARTA- Penyelenggara Olimpiade Paris 2024 mengonfirmasi sebanyak 6,8 juta tiket telah terjual untuk pesta olahraga terbesar sedunia tersebut.
Cabang olahraga yang paling banyak diminati adalah sepak bola, bola basket, bola tangan, atletik, dan bola voli. Selain itu, tiket untuk cabang olahraga triathlon, sport climbing, BMX Racing, BMX Freestyle atau breaking semuanya terjual pada hari pertama penjualan, dalam waktu kurang dari dua jam.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari optimistis Indonesia mampu mencetak sejarah baru di Olimpiade 2024 Paris yang dijadwalkan berlangsung dari 26 Juli 2024 hingga 11 Agustus 2024.
Catatan positif ia yakini dapat diraih melalui peningkatan jumlah atlet yang lolos kualifikasi hingga tambahan keping medali.
Meski demikian, Okto menilai, hal pertama yang perlu dilakukan adalah federasi nasional perlu bergerak aktif berpartisipasi dalam proses kualifikasi menuju Olimpiade.
“Sebab yang paling penting adalah ikut proses kualifikasinya, sehingga lebih banyak atlet yang qualified. Saya cukup optimis di Olimpiade Paris kita akan membuat sejarah baru,” kata Okto, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu.
“Kita akan membuat sejarah baru dalam peraihan hasil medali dibanding Olimpiade sebelumnya. Ini kesempatan emas, kita dorong supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Mungkin nanti itu akan jadi hadiah buat Pak Presiden Joko Widodo,” imbuhnya.
Indonesia tercatat membawa pulang medali emas terbanyak di Olimpiade 1992 Barcelona. Kala itu, Merah Putih berhasil mengawinkan medali emas melalui pebulutangkis di nomor tunggal putra dan putri, Susy Susanti dan Alan Budikusuma. Selanjutnya medali emas yang dimiliki Indonesia di Olimpiade selalu diberikan oleh cabang olahraga tepok bulu.
“Yang ingin saya wujudkan adalah saya ingin dapat medali emas terbanyak selama Indonesia ikut Olimpiade. Di atas kertas, Indonesia bisa dapat dua emas. Kalau kita bisa dapat tiga emas, itu sudah rekor baru untuk kita,” ujar Okto.
Ia menjelaskan potensi Paris 2024 bisa didapat dari cabang olahraga lain, salah satunya angkat besi. Indonesia memiliki lifter-lifter muda hingga senior andal yang diyakini mampu memecahkan penantian emas di Olimpiade, di antaranya Rahmat Erwin Abdullah yang baru mencetak rekor dunia clean&jerk kelas 73kg putra di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Kolombia. Ia juga membuktikan prestasi ketika bersaing di kelas 81kg putra di level regional.
“Sport program Olimpiade Paris juga ada sport climbing, dan nomor andalan kita yaitu speed dipertandingkan. Surfing mudah-mudahan bisa masuk, saya juga confident terhadap panahan karena mereka mempersiapkan diri dengan sangat serius. Saya kira pasti banyak kejutan di Paris 2024,” terang Okto dikutip ANTARA, Sabtu, 27 Mei.
BACA JUGA:
Okto yang didukung mayoritas federasi nasional untuk kembali melanjutkan kepemimpinan di NOC Indonesia ini juga melihat tren positif yang ditunjukkan dari cabang olahraga beregu untuk Olimpiade ke depan. Sebab, Indonesia mampu menunjukkan tren positif di cabang olahraga beregu sejak SEA Games 2019 Manila hingga 2023 Kamboja.
“Kalau bisa cabang olahraga beregu ini lolos ke kualifikasi Olimpiade pasti bagus. Ini sudah menjadi ambisi saya sejak jadi CdM (Chef de Mission) Olimpiade Rio 2016,” pungkas Okto.