Bukan Cuma Infrastruktur, Indonesia Timur Juga Harus Maju Urusan Jaringan Internet
JAKARTA - Kemajuan suatu wilayah bukan cuma ditentukan perkembangan pembangunan infrastruktur. Urusan telekomunikasi juga tak kalah penting.
Bahkan telekomunikasi khususnya internet dalam 2 dekade belakangan ini menjadi hal yang vital untuk kemajuan suatu daerah, khususnya di bidang pendidikan. Dengan internet yang baik, akses pengetahuan di bidang pendidikan dapat meningkat.
Dan tentunya di Indonesia, Papua merupakan daerah yang selalu menjadi sorotan akan pembangunan infrastruktur khususnya telekomunikasi. Data Badan Statistik Nasional pada 2021 silam, hanya 41 persen pelajar yang dapat menggunakan akses internet di wilayah paling timur Indonesia tersebut.
Proses bahu membahu dan kesadaran akan mengenalkan jaringan telekomunikasi ke dunia pendidikan pun yang kemudian menginisiasi Badan Usaha Pelaksana Proyek Palapa Ring Timur, PT Palapa Timur Telematika (PTT) yang memiliki kewajiban pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah Indonesia Timur, memberikan pelatihan kepada pengenyam pendidikan di Papua, khususnya Merauke. Program yang dikemas sebagai sharing session ini dilakukan di SMKN 3 Merauke dan Universitas Musamus Merauke.
"Kegiatan sharing session dilakukan dengan praktik penggunaan alat pada teknologi Fiber Optic. Seperti penggunaaan alat OTDR (Optical Time-Domain Reflectometer), OPM (Optical Power Meter) dan Splicer. Dengan harapan dapat mengenalkan fiber optic ke siswa dan mahasiswa," kata Operation Support PT PTT, Widodo Yuli Prasetyo melalui keterangan tertulis, Jumat 19 Mei.
Tidak hanya menggelar pengenalan dan pelatihan. Siswa-siswa yang terpilih juga dapat mengikuti program magang atau Praktik Kerja Lapangan di perusahaan PTT hingga nantinya bisa bekerja di perusahaan PTT.
Selain untuk mengedukasi mengenai pentingnya jaringan Palapa Ring Timur, program ini juga menjadi salah satu cara PTT untuk berkontribusi langsung dalam pengembangan masyarakat di sektor pendidikan. PTT mengutamakan putra daerah yang berkompeten untuk dapat berkontribusi langsung pada pemeliharaan jaringan Palapa Ring Timur, agar adanya sense belonging untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan fasilitas infrastruktur telekomunikasi yang telah tersedia.
“Kami PTT berharap kegiatan dan program ini nantinya bisa memberikan manfaat untuk jangka panjang khususnya dalam hal telekomunikasi, sehingga siswa dan siswi khususnya putra daerah dapat berkontribusi untuk memajukan wilayahnya masing-masing,” tambah Widodo.
Baca juga:
Kegiatan ini tentunya disambut baik oleh para siswa dan juga tenaga pengajar. Mereka mengaku, program sharing session ini sangat bermanfaat karena selama ini mereka tidak pernah mendapatkan pengalaman dan akses untuk mempelajari langsung fiber optic.
“Jujur saya senang sekali. Memang anak-anak ada materi pengenalan jaringan. Tapi praktiknya belum pernah, hanya mengenal dari buku, youtube, atau internet. Biasanya kami hanya praktik pakai kabel UTP jaringannya. Jadi anak anak bisa lihat langsung fiber optic hingga konfigurasinya,” ungkap Herlin Febrianti selaku tenaga pengajar di SMKN 3 Merauke.
Tidak hanya di Papua, sampai dengan saat ini kegiatan sharing session telah dilakukan di 8 Sekolah dan Universitas di wilayah Indonesia Timur, yaitu di Universitas Muhammadiyah Sorong, Universitas Papua Manokwari, SMKN 2 Manokwari, SMKN Aloisius Ruteng NTT, SMK St Petrus Ruteng NTT, SMKN 1 Kupang, SMK 3 Merauke dan Universitas Musamus Merauke. Program ini akan terus berlanjut hingga ke seluruh wilayah jangkauan Palapa Ring Timur.