Ini Alasan Megawati Dirikan Rumah Kaca di Komplek Kebun Raya Bogor
BOGOR - Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri meresmikan Rumah Kaca Anggrek Soedjana Kassan yang berada dalam kompleks Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Rabu, 17 Mei. Pada kesempatan itu, Megawati bernostalgia pada masa kecilnya hingga menceritakan upayanya memperbanyak kebun raya di Indonesia.
Megawati mengenang pada masa kecil ketika tinggal di Istana Bogor bersama sang ayah Presiden Pertama RI Soekarno.
"Nostalgia sedikit. Saya, kan, anak presiden, suka tidur di Istana. Liburan, keliling Kebun Raya," kata Megawati Soekarnoputri dalam sambutannya.
Megawati menuturkan dari Kebun Raya itu sering kali bersama kakaknya bermain. Bahkan, beberapa kali mereka bermain ke tempat-tempat yang berhubungan dengan alam.
"Kalau ada truk sampah, selalu kami, kan, (main), saya taruh sepeda saya, saya ikut naik sama kakak saya ke truk sampah kecil yang sudah dibuang sampahnya. Mancing di Kali Ciliwung, lalu cari udang di sungai," kata Megawati.
Keterkaitannya dengan alam itulah yang membuat Megawati mendirikan Yayasan Kebun Raya Indonesia.
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu juga meminta jajarannya di BRIN memiliki semangat yang sama dalam melestarikan kebun raya dan memperbanyak ruang hijau.
"Saya minta banget, please, kalau kamu kerja, BRIDA dan BRIN di Kebun Raya untuk semangat dan disiplin. Ini untuk negara, bukan untuk diri sendiri," imbuh dia.
Baca juga:
- Rumah Pemilik Toyota Land Cruiser GR Sport yang Disita KPK Ada di Pinggir Kali, Hanya Motor yang Bisa Melintas
- Ditangkap Saat Staycation di Hotel, Istri Tak Tahu Kalau Suaminya Penipu Jual Beli Motor Berseragam PPSU
- BNPT Sebut Serangan Teroris di Indonesia Tahun Ini Turun 56 Persen Dibandingkan Tahun 2022
- Asal Ada Penjamin, Warga DKI yang Tinggal di Luar Jakarta Masih Bisa Aktifkan Kembali KTP
Ketua Umum PDI Perjuangan ini juga tak lupa menyampaikan ulang tahun ke-206 Kebun Raya Bogor.
"Ulang tahun ke-206 untuk Kebun Raya Bogor, yang saya cintai dan selalu terpelihara. Orang asing selalu bilang, beautiful botanical garden. Padahal dulu baru lima hektare, sekarang ada 51 hektare," ujar Megawati.
Rumah Kaca Anggrek Soedjana yang berdiri di lahan sekitar 6.818 meter. Di dalamnya terdapat 500 koleksi Bunga Anggrek se-Indonesia.
Adapun, dari luasan sekitar 6.818 meter itu diperuntukkan untuk rumah kaca induk, laboratorium kultur jaringan, penghubung ruang Anggrek, serta ruang koleksi dan pameran Anggrek.
Nama Soedjana Kassan sendiri diambil dari sosok pecinta tanaman hias, khususnya Anggrek. Soedjana merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Kepala Kebun Raya Bogor.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Zainal Fatah mengatakan Rumah Kaca Anggrek ini dibangun pada 2019 dan selesai di 2021. Penataan bangunan kawasan taman anggrek meliputi rumah kaca induk seluas 6.813 meter persegi dan laboratorium kultur jaringan 1.560 meter persegi.
Zainal menyampaikan fasilitas ini disiapkan untuk memaksimalkan fungsi dari Kebun Raya Bogor.
Di rumah kaca induk Anggrek, terdapat tempat kebutuhan eksplorasi, perawatan, dan isolasi.
"Laboratorium kultur jaringan dan griya Anggrek sesuai dengan fungsi yang didiskusikan bersama BRIN," ungkap Zainal Fatah.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kebun Raya Bogor yang telah melakukan berbagai aktivitas konservasi tumbuhan dan lainnya.
"Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada teman-teman Kebun Raya Bogor yang sudah cukup lama melakukan aktivitas konservasi, reservasi, dan pemanfaatan berbagai tumbuhan spesies asli Idnonesia. Khsusunya di dataran rendah basah," kata Handoko.