Apple Face ID Generasi Terbaru Bisa Petakan Panas Wajah
JAKARTA - Apple baru saja mendapatkan paten baru yang terkait dengan sistem keamanan biometrik-nya, Face ID. Paten tersebut merinci kemajuan generasi berikutnya dalam teknologi pengenalan wajah, yang akan menggunakan pemetaan panas wajah untuk otentikasi.
Menurut laporan dari PatentlyApple, US Patent dan Trademark Office lah yang memberikan paten baru kepada raksasa yang berbasis di Cupertino tersebut.
Saat ini, bentuk keamanan biometrik adalah fitur yang sangat umum di sebagian besar ponsel pintar. Misalnya, pemindai sidik jari fisik, pemindai sidik jari di layar, dan pengenalan wajah.
Sekarang, Apple sedang mengerjakan teknologi Face ID generasi berikutnya yang memetakan panas di wajah pengguna untuk otentikasi.
Baca juga:
Secara tradisional, teknologi pengenalan wajah yang ada saat ini sebagian besar menggunakan gambar wajah pengguna. Namun, kelemahan utama dari metode ini adalah saat menggunakan kacamata, masker, atau rambut yang panjang bisa menghambat proses otentikasi.
Di sinilah teknologi baru Apple nantinya bisa mengatasi masalah tersebut dengan memetakan panas dari wajah pengguna. Peta panas oklusi ini bisa memetakan berbagai wilayah permukaan wajah.
Dengan kata lain, nilai oklusi yang ditentukan untuk wilayah ini dapat dianggap sebagai tanda tangan unik yang direkam oleh perangkat. Artinya, tanda panas wajah unik setiap orang dapat digunakan untuk membuka kunci perangkat Apple.
Hal ini nantinya dapat membantu menghilangkan masalah teknologi pengenalan wajah konvensional dan juga memungkinkan perusahaan untuk terus menggunakan sistem Face ID.
Tahun lalu, Apple juga mendapatkan paten yang masih ada kaitannya dengan Face ID. Teknologi ini akan diterapkan di komputer Mac. Itu artinya, fitur keamanan ini akan hadir di Mac.
Sistem Face ID tersebut tak hanya bisa dipakai untuk mengidentifikasi, tetapi juga bisa digunakan untuk menentukan pandangan pengguna dan melakukan tindakan berdasarkan hal tersebut.
Jika fitur Face ID benar-benar hadir di Mac, hal ini bisa membantu aksesibilitas bagi mereka yang difabel. Contohnya, mereka bisa menggunakan mata untuk melihat ikon di layar untuk membuka sebuah aplikasi.